Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
PLTU Suralaya (dok. PLN)

Jakarta, IDN Times - Guru Besar Teknik Lingkungan Institut Teknologi Bandung (ITB), Puji Lestari, menyatakan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya bukan penyebab polusi udara di Jakarta.

"Jika dilihat dari hasil penelitian, kondisi meteorologi menjadi faktor besar yang mempengaruhi polusi udara di Jakarta saat ini. Pada Agustus dan saat ini, emisi PLTU tidak mengarah ke Jakarta. Arah angin menuju ke barat dan barat daya. Bukan ke timur atau arah menuju Jakarta," kata Puji dalam pernyataannya kepada media, dikutip Senin (4/9/2023).

Pernyataan tersebut diperkuat dengan kondisi terkini beberapa pembangkit di PLTU Suralaya yang ada dalam posisi mati sejak 29 Agustus 2023.

1. Pengelolaan PLTU Suralaya sudah sesuai prosedur

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, saat mengunjungi PLTU Suralaya, Rabu (20/4/2022). (Dok. PLN)

Puji menambahkan, pengelolaan PLTU Suralaya saat ini sudah memenuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah, terutama dalam mengelola emisi.

Pengelolaan PLTU Suralaya sendiri diketahui menghasilkan listrik tidak kurang dari 3 ribu MW.

Oleh karena itu, Puji meyakini bahwa penyebab polusi udara di Jakarta adalah sektor transportasi.

"PM 2.5 di Jakarta banyak dihasilkan oleh kendaraan bermotor, terutama kendaraan berat (heavy duty vehicle)," kata dia.

2. Banyak PLTU gunakan alat pengendali polusi udara

Editorial Team

Tonton lebih seru di