Perekonomian Jawa Timur semester I tahun ini ditopang tiga sektor utama. Di antaranya sektor industri pengolahan sebesar 29, 17 persen, sektor perdagangan besar dan eceran sebesar 18,07 persen, serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,46 persen.
“Investasi Australia di Jawa Timur, sejak tahun 1970 sampai dengan semester I tahun 2017, mencapai 66 proyek dengan nilai investasi US$ 894 juta,” ungkap Gus Ipul.
Pada semester I tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur sebesar 5,21 persen atau lebih besar dari rata-rata nasional sebesar 5,01 persen. PDRB untuk semester I tahun 2017 mencapai Rp 977,29 triliun atau sebesar US$ 73,34 miliar.
Disampaikan juga bahwa nilai ekspor Jawa Timur ke Australia sebesar US$ 1855,86 juta dalam kurun waktu 2013 hingga September 2017, sedangkan impornya sebesar US$ 3188,85 juta.
Komoditas utama non-migas Jawa Timur yang diekspor ke Australia antara lain kayu, barang dari kayu, kertas atau karton, daging dan ikan olahan. Sedangkan, komoditas utama non-migas Jawa Timur yang diimpor dari Australia adalah gandum, perhiasan, aluminium, bahan kimia anorganik, dan mesin pesawat.
IABC yang diadakan di Hotel Majapahit Surabaya merupakan konferensi bisnis yang ke-35. IABC diadakan setiap dua tahun secara bergantian, baik di Indonesia maupun di Australia.
Semua komunitas bisnis yang tertarik untuk menjalin kerja sama bisa turut serta dalam konferensi tersebut.