Suhariyanto menjelaskan, ada tiga kelompok pengeluaran yang kontribusinya cukup besar dalam inflasi Maret 2020. Pertama ada kelompok makanan, minuman dan tembakau yang andilnya terhadap inflasi sebesar 0,03 persen.
"Penyebabnya kenaikan telur ayam ras sebesar 0,03 persen, adanya kenaikan bawang bombay yang andilnya 0,03 persen dan kenaikan gula pasir andilnya 0,02 persen. Kenaikan rokok filter dan kretek putih andilnya 0,01 persen," jelas Suhariyanto.
Di sisi lain, terjadi penurunan pada sejumlah komoditas, seperti cabai merah dan cabai rawit yang.
Kemudian dari kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran yang andilnya sebesar 0,03 persen terhadap inflasi. "Di sana ada beberapa komoditas yang memberikan andil inflasi kenaikan harga dengan nasi dan lauk pauk andilnya 0,01 persen," tambah dia.
Terakhir adalah kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang andilnya terhadap inflasi Maret 2020 sebesar 0,06 persen.