Perajin tahu dan tempe mogok produksi dan gelar unjuk rasa karena tingginya harga kedelai. (dok. Paguyuban Dadi Rukun)
Karena belum adanya kebijakan dari pemerintah untuk menekan harga kedelai di dalam negeri, para perajin tahu dan tempe dari Paguyuban Dadi Rukun itu menggelar unjuk rasa di kawasan Depok, Jawa Barat.
Mereka menumpuk drum dan kerei di lapangan di dekat sentra produksi tempe di wilayah Depok. Drum dan kerei merupakan alat produksi pembuatan tempe. Drum biasa dipakai untuk merebus kedelai. Sementara ‘kerei’ digunakan untuk menyusun tempe.
“Kami sengaja menumpuk drum dan kerei di lapangan sebagai bentuk protes atas kenaikan harga kedelai yang membuat kami tidak bisa produksi,” ujar Rasjani.
Para perajin tahu dan tempe ini meminta pemerintah turun tangan untuk mengendalikan harga kacang kedelai impor.
Aksi unjuk rasa ini diikuti oleh sekitar seratus perajin tempe dari berbagai wilayah di Depok dan sekitarnya. Selain menumpuk peralatan produksi, mereka juga membentangkan berbagai spanduk berisi protes atas kenaikan harga kacang kedelai.