Jakarta, IDN Times - Lonjakan harga komoditas seperti batu bara hingga minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) memberikan sumbangan besar pada pemulihan ekonomi Indonesia pada 2020-2022.
Lonjakan harga komoditas menyebabkan pertumbuhan nilai ekspor yang signifikan hingga 2022 ini. Sayangnya, memasuki 2023, lonjakan harga komoditas atau commodity boom diprediksi tak berlanjut.
Hal itu pun dilihat sebagai tantangan bagi pemulihan ekonomi Indonesia di 2023.
"Downside risk untuk Indonesia, penurunan harga komoditas," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan dalam acara Indonesia Economic Outlook 2023 di Indonesia Pavillion, World Economi Forum (WEF), Selasa (17/1/2023).