Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi logo toyota (unsplash.com/Alexander Londoño)

Intinya sih...

  • Toyota naikkan harga mobil di AS mulai Juli 2025 sebesar 270 dolar AS (Rp4,4 juta) dan merek mewah Lexus naik 208 dolar AS (Rp3,4 juta).

  • Kenaikan harga disebabkan oleh tekanan ekonomi global, kenaikan biaya operasional, dan tarif impor AS serta investasi besar-besaran Toyota untuk pengembangan kendaraan listrik.

  • Dampaknya terhadap pasar model populer seperti Toyota Camry, RAV4, dan Lexus RX diperkirakan akan terdampak serta Toyota memperkuat fokus pada kendaraan ramah lingkungan.

Jakarta, IDN Times - Toyota Motor Corp mengumumkan kenaikan harga mobil di Amerika Serikat (AS) mulai Juli 2025. Rata-rata harga kendaraan Toyota naik sebesar 270 dolar AS (Rp4,4 juta), sementara merek mewah Lexus naik 208 dolar AS (Rp3,4 juta).

Langkah ini diumumkan pada Jum'at (20/6/2025) dan dipicu oleh lonjakan biaya bahan baku, logistik, serta kebijakan tarif impor AS.

“Kami harus menyesuaikan harga untuk memastikan keberlanjutan operasional kami di pasar AS,” ujar Nobu Sunaga, juru bicara Toyota, dikutip dari Bloomberg.

1. Alasan kenaikan harga

Toyota menyebut keputusan ini sebagai respons terhadap tekanan ekonomi global, kenaikan biaya operasional, dan tarif impor yang diberlakukan pemerintahan Presiden Donald Trump. Kenaikan tarif tersebut membuat harga komponen dan kendaraan impor membengkak, memaksa Toyota meninjau ulang strategi harganya.

Dampaknya, banyak konsumen mempercepat pembelian sebelum kenaikan berlaku, mendorong penjualan Toyota di AS naik 10 persen pada Mei 2025, dikutip The Japan Times.

“Tren pasar menunjukkan konsumen bereaksi cepat terhadap perubahan tarif dan harga,” jelas Sunaga.

Selain itu, investasi besar-besaran Toyota untuk pengembangan kendaraan listrik (EV) dan hibrida juga menjadi faktor. Dilansir Bloomberg, Toyota akan meluncurkan tujuh model EV baru di AS hingga pertengahan 2027.

2. Dampak pada pasar

Model populer seperti Toyota Camry, RAV4, dan Lexus RX diperkirakan akan terdampak. Meskipun belum ada daftar spesifik, Toyota menyebut harga tetap dijaga agar kompetitif.

“Konsumen mungkin akan merasakan tekanan, tetapi kami berupaya menjaga harga tetap kompetitif,” kata Sunaga.

Analis memperkirakan dampaknya akan terasa terutama di segmen menengah yang sensitif terhadap harga. Dilansir CNBC, persaingan dengan General Motors dan Ford bisa makin ketat, seiring tantangan serupa yang dihadapi seluruh industri.

Namun Toyota tetap percaya diri, mencatat lonjakan penjualan dua bulan terakhir berkat tingginya permintaan dan strategi promosi.

3. Strategi ke depan

Toyota tak hanya menyesuaikan harga, tetapi juga memperkuat fokus pada kendaraan ramah lingkungan.

“Kami tidak akan menyerah pada segmen EV, tetapi kami juga mempertahankan kekuatan kami di hibrida,” kata Cooper Ericksen, Wakil Presiden Senior Toyota Motor North America, dikutip dari Bloomberg.

Toyota juga bersiap mengekspor kelebihan produksi EV jika permintaan dalam negeri menurun. Dua dari tujuh model EV baru akan diproduksi di AS dengan baterai lokal, menegaskan komitmen terhadap pasar domestik, dilansir InsideEVs.

Sementara itu, Toyota juga menghadapi sorotan atas rencana privatisasi Toyota Industries senilai 33 miliar dolar AS (Rp540,7 triliun). Dilansir Reuters, langkah ini dinilai merugikan pemegang saham minoritas dan memperkuat kendali keluarga pendiri Toyoda atas grup perusahaan. Hal ini berpotensi memengaruhi arah strategi global Toyota dalam jangka panjang.

Sumber

https://insideevs.com/news/761115/toyota-ev-push-7-new-models-us/

https://reuters.com/business/autos-transportation/toyota-supplier-hit-with-criticism-shareholder-meeting-over-33-billion-deal-2025-06-10

https://www.japantimes.co.jp/business/2025/05/29/companies/toyota-record-sales-second-month/

https://www.investing.com/news/stock-market-news/toyota-to-raise-us-auto-prices-by-more-than-200-from-july-bloomberg-news-reports-4104581

https://www.bloomberg.com/news/articles/2025-05-29/toyota-sales-hit-second-monthly-record-on-us-demand-tariff-rush

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team