Jakarta, IDN Times - Satu dampak yang sulit terhindarkan dari kenaikan harga Pertamax adalah migrasi para penggunanya ke bahan bakar minyak (BBM) yang lebih murah, yakni Pertalite.
Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan menyatakan potensi migrasi tersebut muncul akibat disparitas harga antara Pertamax dan Pertalite terlampau besar.
"Kalau migrasi pasti ada ya. Gak mungkin gak ada ya migrasi karena memang ya namanya disparitas harga cukup tinggi di mana saat ini Pertalite Rp7.650, sedangkan Pertamax kan Rp12.500 berarti sekitar lima ribuan," ujar Mamit, kepada IDN Times, Jumat (1/4/2022).