Mesin biji kopi yang difilter petani di Kintamani untuk Kopi Kenangan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Program ini dibuat berlandaskan tiga pilar utama Kenangan Baik, yaitu Kenangan Berdaya, Kenangan Pinter, dan Kenangan Sirkular.
Kenangan Berdaya mendukung petani dengan fasilitas produksi. Kopi Kenangan menyerahkan bantuan berupa mesin sutton (mesin yang memilah biji kopi berdasarkan beratnya) dan mesin potong rumput kepada petani binaan Karana Global, sebuah entitas bisnis yang tidak hanya menjual biji kopi, tetapi juga menaungi petani, pengolah, dan pedagang kopi di Bali. Dukungan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi panen dan kualitas kopi agar sesuai dengan standar internasional.
Kemudian, Kenangan PinTer (Pintar dan Terampil) terkait dengan 100 petani binaan kenangan. Di mana Kopi Kenangan bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Udayana mengadakan pelatihan untuk memperkenalkan teknologi ramah lingkungan melalui penggunaan mesin potong rumput, yang didonasikan oleh Kopi Kenangan, sebagai solusi penggunaan pestisida kimia.
Program ini lahir sebagai respons atas temuan residu kimia yang melebihi ambang batas pada ekspor kopi arabika Kintamani ke Jepang pada akhir 2024. Dengan kolaborasi yang melibatkan akademisi dan pelaku usaha, diharapkan petani kopi Kintamani dapat meningkatkan kualitas sekaligus mempertahankan daya saing kopi Bali di panggung global.
Program ini tidak hanya menyasar para petani kopi aktif, tetapi juga menanamkan visi jangka panjang terhadap regenerasi sektor pertanian kopi. Bekerja sama dengan Inkubator Bisnis Universitas Udayana, Kopi Kenangan menginisiasi pelatihan bagi anak-anak petani kopi selama tiga bulan, untuk membekali mereka dengan pengetahuan tentang pertanian berkelanjutan, inovasi agrikultur, dan pengembangan bisnis biji kopi.
"Inisiatif ini bertujuan menciptakan generasi muda yang tidak hanya mewarisi lahan, tetapi juga mampu mengelola dan mengembangkan usaha kopi secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga ekosistem kopi Bali tetap hidup dan kompetitif di masa depan," kata Inneke.
Sementara, Kenangan Sirkular terkait dengan melanjutkan gerakan daur ulang. Selain mendukung petani di hulu, keberlanjutan industri kopi juga ditentukan oleh bagaimana limbah di hilir dikelola. Karena itu, Kopi Kenangan mengajak pelanggan berperan aktif dalam menjaga lingkungan lewat berbagai gerakan seperti, menggunakan tumbler yang bisa digunakan kembali, mendaur ulang gelas plastik, membawa tas belanja spunbond, serta memanfaatkan produk-produk hasil daur ulang lainnya, termasuk merchandise yang terbuat dari plastik daur ulang.
"Seluruh produk ini tersedia di gerai-gerai tertentu, khususnya di gerai ramah lingkungan Kopi Kenangan yang juga menyediakan pupuk kompos hasil olahan ampas kopi bagi pelanggan yang berminat. Melalui langkah ini, Kopi Kenangan berharap dapat mewujudkan ekosistem kopi yang berkelanjutan, dari kebun hingga ke tangan konsumen," ujar Inneke.