Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Senior Vice President Legal and Corporate Affairs Kenangan Brands, Inneke Lestari memberikan alat ke perwakilan petani (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)
Senior Vice President Legal and Corporate Affairs Kenangan Brands, Inneke Lestari memberikan alat ke perwakilan petani (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Intinya sih...

  • Program "Sip for Sustainability" memperkuat rantai pasok kopi Indonesia, mendukung masa depan industri kopi yang berkelanjutan, dan memberi kontribusi bagi kesejahteraan petani.

  • Program ini mengedepankan tiga pilar utama yaitu Kenangan Berdaya, Kenangan Pinter, dan Kenangan Sirkular untuk mendukung petani dengan fasilitas produksi, teknologi ramah lingkungan, dan gerakan daur ulang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bali, IDN Times – Kopi Kenangan resmi meluncurkan program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) Sip for Sustainability. Program ini merupakan sebuah inisiatif berkelanjutan untuk petani kopi arabika dari Kintamani yang memasok biji kopi untuk seri Beans of the Champion.

Senior Vice President Legal and Corporate Affairs Kenangan Brands, Inneke Lestari, mengatakan, program ini diluncurkan dalam rangka memperingati Hari Kopi Sedunia.

1. Perkuat rantai pasok kopi Indonesia

Biji kopi yang difilter petani di Kintamani untuk Kopi Kenangan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Inneke menjelaskan, program ini merupakan salah satu komitmen Kopi Kenangan untuk memperkuat rantai pasok kopi Indonesia dari hulu hingga hilir, sekaligus mendukung masa depan industri usaha kopi yang lebih berkelanjutan.

Sebagai wujud dukungan terhadap inisiatif ini, sebagian penjualan Beans of the Champion Series dialokasikan untuk program Sip for Sustainability. Dengan begitu, setiap cangkir kopi yang dinikmati pelanggan tidak hanya menghadirkan kualitas terbaik, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi kesejahteraan petani kopi di Kintamani serta keberlanjutan lingkungan.

Sejak berdiri pada 2017, Kopi Kenangan telah berkembang menjadi salah satu jaringan kopi terbesar di Asia Tenggara dengan ribuan gerai yang tersebar di enam negara. Mengusung visi menghadirkan kopi berkualitas dengan harga terjangkau, Kopi Kenangan juga berkomitmen untuk dapat turut berkontribusi dalam membantu industri kopi Indonesia tumbuh, kompetitif sekaligus memberi manfaat bagi komunitas petani lokal.

Komitmen ini dilaksanakan untuk mendukung posisi Indonesia sebagai salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Bali sendiri menjadi pusat produksi penting, terutama untuk kopi arabika. Kabupaten Bangli memimpin produksi arabika dengan 2.164 ton, menjadikan Bali sebagai salah satu wilayah dengan potensi kopi yang terus berkembang.

Inneke mengatakan, kondisi tersebut mendorong Kopi Kenangan untuk menghadirkan program berkelanjutan yang berfokus pada peningkatan kualitas dan kuantitas produksi biji kopi arabika di Kintamani. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan standar mutu hasil panen sehingga kopi Bali lebih kompetitif di pasar lokal maupun internasional sekaligus mendorong kesejahteraan petani.

"Melihat potensi tersebut, inisiatif Sip for Sustainability fokus pada pemberdayaan komunitas petani, peningkatan kapasitas petani, serta praktik pertanian ramah lingkungan," kata Inneke.

2. Mengedepankan tiga pilar utama

Mesin biji kopi yang difilter petani di Kintamani untuk Kopi Kenangan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Program ini dibuat berlandaskan tiga pilar utama Kenangan Baik, yaitu Kenangan Berdaya, Kenangan Pinter, dan Kenangan Sirkular.

Kenangan Berdaya mendukung petani dengan fasilitas produksi. Kopi Kenangan menyerahkan bantuan berupa mesin sutton (mesin yang memilah biji kopi berdasarkan beratnya) dan mesin potong rumput kepada petani binaan Karana Global, sebuah entitas bisnis yang tidak hanya menjual biji kopi, tetapi juga menaungi petani, pengolah, dan pedagang kopi di Bali. Dukungan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan efisiensi panen dan kualitas kopi agar sesuai dengan standar internasional.

Kemudian, Kenangan PinTer (Pintar dan Terampil) terkait dengan 100 petani binaan kenangan. Di mana Kopi Kenangan bekerja sama dengan Fakultas Pertanian Universitas Udayana mengadakan pelatihan untuk memperkenalkan teknologi ramah lingkungan melalui penggunaan mesin potong rumput, yang didonasikan oleh Kopi Kenangan, sebagai solusi penggunaan pestisida kimia.

Program ini lahir sebagai respons atas temuan residu kimia yang melebihi ambang batas pada ekspor kopi arabika Kintamani ke Jepang pada akhir 2024. Dengan kolaborasi yang melibatkan akademisi dan pelaku usaha, diharapkan petani kopi Kintamani dapat meningkatkan kualitas sekaligus mempertahankan daya saing kopi Bali di panggung global.

Program ini tidak hanya menyasar para petani kopi aktif, tetapi juga menanamkan visi jangka panjang terhadap regenerasi sektor pertanian kopi. Bekerja sama dengan Inkubator Bisnis Universitas Udayana, Kopi Kenangan menginisiasi pelatihan bagi anak-anak petani kopi selama tiga bulan, untuk membekali mereka dengan pengetahuan tentang pertanian berkelanjutan, inovasi agrikultur, dan pengembangan bisnis biji kopi.

"Inisiatif ini bertujuan menciptakan generasi muda yang tidak hanya mewarisi lahan, tetapi juga mampu mengelola dan mengembangkan usaha kopi secara mandiri dan berkelanjutan, sehingga ekosistem kopi Bali tetap hidup dan kompetitif di masa depan," kata Inneke.

Sementara, Kenangan Sirkular terkait dengan melanjutkan gerakan daur ulang. Selain mendukung petani di hulu, keberlanjutan industri kopi juga ditentukan oleh bagaimana limbah di hilir dikelola. Karena itu, Kopi Kenangan mengajak pelanggan berperan aktif dalam menjaga lingkungan lewat berbagai gerakan seperti, menggunakan tumbler yang bisa digunakan kembali, mendaur ulang gelas plastik, membawa tas belanja spunbond, serta memanfaatkan produk-produk hasil daur ulang lainnya, termasuk merchandise yang terbuat dari plastik daur ulang.

"Seluruh produk ini tersedia di gerai-gerai tertentu, khususnya di gerai ramah lingkungan Kopi Kenangan yang juga menyediakan pupuk kompos hasil olahan ampas kopi bagi pelanggan yang berminat. Melalui langkah ini, Kopi Kenangan berharap dapat mewujudkan ekosistem kopi yang berkelanjutan, dari kebun hingga ke tangan konsumen," ujar Inneke.

3. Industri kopi tidak hanya sekadar bisnis

Petani kopi di Kintamani, Bali (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Melalui inisiatif ini, Kopi Kenangan menegaskan komitmen untuk terus mendukung ekosistem kopi Indonesia dan memastikan industri kopi tidak hanya tumbuh secara bisnis, tetapi juga berkelanjutan bagi generasi mendatang.

“Melalui Sip for Sustainability, kami ingin memastikan setiap tegukan Kopi Kenangan bukan hanya menghadirkan kenikmatan, tetapi juga membawa dampak positif bagi petani, komunitas dan lingkungan. Kami percaya keberlanjutan hanya bisa dicapai jika kita tumbuh bersama, dari hulu hingga hilir,” kata Inneke.

Kopi Kenangan adalah jaringan food and beverage nonwaralaba berkonsep new retail yang didirikan pada 2017. Perusahaan ini mengisi sweet spot antara kopi berharga tinggi yang disajikan pebisnis kopi internasional dan kopi instan yang dijual di kios pinggir jalan.

Kopi kenangan ini berfokus pada pengalaman offline dan online pelanggan. Dengan visi untuk memperkenalkan kopi lokal berkualitas ke seluruh dunia.

Editorial Team