Fore Coffee Cabang BG Junction, Surabaya (intagram.com/fore.coffee)
Fore Coffee berhasil menghimpun dana sebesar sekitar Rp353,44 miliar, dengan harga penawaran sebesar Rp188 per saham. Perusahaan menawarkan sebanyak 1,88 miliar saham baru atau setara dengan 21,08 persen dari total modal disetor dan ditempatkan penuh. Sebanyak 81 persen dana hasil IPO bakal digunakan untuk menambah outlet Fore Coffee di Indonesia.
Menurut Direktur Utama FORE. Vico Lomar, ekspansi itu ditujukan untuk memperkuat posisi Fore Coffee sebagai pemimpin pasar kopi premium di Indonesia dengan menghadirkan standar layanan terbaik, produk berkualitas, dan inovasi yang sesuai dengan preferensi pelanggan.
"Dari hasil dana IPO ini kami akan lakukan ekspansi di sekitar 140 outlet ke depannya sampai 2026 dan kalau ditanya apakah ini nantinya ruko dan seberapa banyak ruko? Ya ada gabungan antara ruko, kemudian juga ada di mal dan juga ada di beberapa mungkin di transportation hub seperti airport, kereta api dan lain sebagainya," tutur Vico.
Adapun untuk tahun ini, Vico menargetkan pembukaan 72 outlet Fore Coffee baru di beberapa wilayah seperti Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Bali. Sebanyak 18 persen dana IPO bakal digunakan Fore Coffee untuk setoran modal kepada anak usaha, PT Cipta Favorit Indonesia atau CFI.
"Selanjutnya akan digunakan untuk membuka sekitar sebanyak 30 outlet baru yang saat ini belum memperoleh izin, dengan komposisi 10 persen untuk outlet Flagship, 65 persen untuk outlet Medium, dan 25 persen untuk outlet Satellite yang termasuk tapi tidak terbatas pada biaya renovasi, biaya pengadaan peralatan dan perlengkapan outlet di wilayah Jabodetabek serta wilayah lain di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Bali," tulis Fore Coffee dalam prospektus.
Penggunaan dana tersebut rencananya dilakukan secara bertahap dari 2025 hingga 2027. Selanjutnya sisa dana IPO sekitar satu persen digunakan Fore Coffee untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku biji kopi, gula/sirup, susu, dan bubuk minuman serta bahan kemasan. Selain itu juga digunakan untuk biaya sewa outlet dan biaya utilitas seperti biaya air, listrik, telepon, dan internet.