Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hashim Djojohadikusumo dalam acara dalam APEC BAC Indonesia: Optimisme dan Peluang Dunia Usaha dalam Menyongsong Pemerintahan Prabowo-Gibran di Jakarta (IDN Times/Triyan P)

Intinya sih...

  • Prabowo berencana menjual hotel-hotel BUMN sebagai bagian dari program rasionalisasi dan privatisasi BUMN.
  • Hashim Djojohadikusumo menyatakan bahwa perusahaan pelat merah tidak perlu mempunyai hotel karena sudah banyak hotel swasta di Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Ketua Satgas Perumahan Tim Transisi Prabowo-Gibran sekaligus adik presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengatakan, kakaknya berencana menjual hotel-hotel milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Hal tersebut dia sampaikan dalam acara Future of Indonesia Dialogue, yang diselenggarakan APEC Business Advisory Council (ABAC) di Jakarta, Sabtu (31/8/2024) kemarin.

"Hotel-hotel pemerintah (BUMN), itu Prabowo sudah sampaikan, itu mungkin dijual," kata Hashim.

1. BUMN tak perlu punya hotel

Logo baru Kementerian BUMN (www.medcom.id)

Lebih lanjut Hashim mengatakan, perusahaan pelat merah tidak perlu mempunyai hotel. Pasalnya, saat ini sudah banyak hotel yang dikelola oleh swasta.

"Kita kan sudah ada banyak (hotel) swasta," ujar Hashim.

Dia pun menjelaskan, awal mulanya BUMN memiliki hotel. Menurutnya, sang kakek, Margono Djojohadikoesoemo adalah sosok yang pertama kali mendapatkan penugasan untuk mendirikan hotel nasional.

"Itu hotel milik negara itu saya tahu, kakek saya yang mendirikan. Dulu dapet penugasan untuk mendirikan hotel-hotel milik pemerintah," tuturnya.

Dia menjelaskan, pendirian hotel tersebut dilakukan lantaran semua hotel pada zaman itu dimiliki oleh pemerintah Belanda. Namun sekarang situasi sudah berubah karena sudah banyak hotel nasional, sehingga BUMN tak perlu lagi mendominasi sektor tersebut.

2. Alasan Prabowo BUMN tak perlu punya bisnis hotel

Presiden terpilih Prabowo Subianto, Selasa (27/8/2024). (IDN Times/Amir Faisol)

Menteri Pertahanan (Menhan) dan presiden terpilih Prabowo saat masih menjadi calon presiden pada Maret lalu menilai BUMN tak perlu terjun ke sektor perhotelan. Menurut dia, swasta yang harus lebih dominan menggarap sektor tersebut.

"Kita harus mengarahkan sektor swasta untuk lebih dominan. Jika mungkin, kita tidak perlu lagi hotel BUMN menurut saya. Bagaimana Erick Thohir? Saya meminta saran Anda," ucap Prabowo di acara Mandiri Investment Forum 2024 pada 5 Maret 2024 lalu.

Dia menjelaskan, sektor swasta perlu diberikan peluang yang lebih luas. Karena itu, perlu adanya program rasionalisasi hingga privatisasi BUMN.

Prabowo berpendapat, BUMN sebagai perusahaan milik pemerintah hanya sebagai pelopor, sementara perusahaan swasta yang harus meneruskan.

3. Respons Erick Thohir

Menteri BUMN, Erick Thohir. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Menteri BUMN Erick Thohir memberikan tanggapan soal bisnis hotel BUMN. Dia menyatakan memang sudah menarik pengelolaan hotel BUMN dari sebelumnya dimiliki banyak perusahaan pelat merah, kini dijadikan satu dalam holding hotel BUMN.

"Memang dulunya setiap BUMN punya hotel, (tapi) dulu. Sekarang zamannya saya, hotel-hotel itu dikonsolidasikan menjadi satu payung, yaitu jumlahnya 122 hotel," ujar Erick.

Namun, menurutnya, keberadaan hotel-hotel tersebut memang tak terlalu signifikan untuk bisnis BUMN.

"Apakah itu perlu? Menurut saya bukan sesuatu yang signifikan," ucap Erick.

Editorial Team