Jakarta, IDN Times - HSBC Holdings Plc, salah satu bank terbesar di dunia mengumumkan potensi kerugian hingga 1,6 miliar dolar AS (Rp26,8 triliun) akibat penurunan kepemilikan saham di Bank of Communications Co. Ltd. (BOCOM), bank terbesar kelima di China. Pengumuman ini disampaikan pada Selasa (29/4/2025), seiring dengan langkah BOCOM untuk menggalang dana baru yang mengakibatkan dilusi saham HSBC.
Kerugian ini menjadi sorotan karena mencerminkan tantangan yang dihadapi bank-bank global di pasar China, di tengah dinamika ekonomi dan regulasi yang kompleks. HSBC, yang telah lama menjadikan Asia sebagai pasar utama, kini harus menyesuaikan strategi investasinya untuk menjaga stabilitas keuangan, sambil tetap berkomitmen pada ekspansi di wilayah tersebut.