Perdana Menteri India Narendra Modi saat mengunjungi mausoleum Sheikh Mujibur Rahman, presiden pertama Bangladesh, pada 27 Maret 2021. (Facebook.com/Narendra Modi)
Pencapaian ini diperoleh India di tengah tingginya kasus COVID-19 negara itu. Menurut Worldometers, India saat ini menjadi negara kedua yang memiliki kasus COVID-19 terbanyak, di belakang AS, yakni dengan 32.737.569 kasus, 438.387 meninggal dunia, dan 31.915.969 sembuh.
Di sisi lain, ekonom terkenal Ashima Goyal menyatakan kepercayaan pada ekonomi India. Ia mengatakan bahwa ekonomi siap untuk pemulihan yang lebih cepat dari posisi terendah pandemik.
“Terlepas dari gangguan COVID-19 yang parah, ekonomi makro India lebih sehat dan siap untuk pertumbuhan yang lebih cepat daripada sebelumnya. Pemulihan dari gelombang pertama dan kedua lebih cepat dari yang diharapkan menunjukkan kekuatan yang melekat pada ekonomi,” ujarnya dalam wawancara dengan PTI, menurut Economic Times.
Sebelumnya beberapa lembaga telah menurunkan proyeksi tingkat pertumbuhan India dalam tahun fiskal saat ini karena dampak gelombang kedua virus corona. Bank Sentral India, Reserve Bank of India (RBI) memperkirakan pertumbuhan pasak untuk tahun fiskal 2022 sebesar 9,5 persen. Data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama akan dirilis pada 31 Agustus.