Astri, UKM Jawa Classic Furniture and Craft asal Yogyakarta akan menyiapkan produk dan desain terbarunya untuk dibawa ke Pameran ICF 2019 di Azerbaijan. Dalam kesempatan pertama mengikuti pameran tersebut, Astri merasa senang karena bisa membuka peluang pasar baru bagi produknya. Selama ini ia membuka pasar luar negeri ke Rusia, Jerman, Belanda, Belgia, Swedia, UK, Prancis, dan AS.
“Azerbaijan belum pernah, makanya saya ingin ikut. Karena kebetulan dekat dengan Rusia yang minat furniturenya lumayan bagus. Saya kan sudah punya buyer rutin di Rusia. Ini sekaligus mau mencoba peluang pasar,” ucap Astri.
“Saya menanyakan produk furniture yang model atau desainnya seperti apa yang paling banyak diminati pasar Azerbaijan, terus produk bermaterial apa yang paling diminati apakah kayu solid, atau kayu recycle. Karena ketika saya mengikuti pameran di sana saya tidak akan membawa barang yang salah,” sambung dia.
Azerbaijan sebuah negara di Kaukasus di persimpangan Eropa dan Asia Barat Daya. Ia berbatasan dengan Rusia di sebelah utara, Georgia dan Armenia di barat, dan Iran di selatan. Azerbaijan yang mendeklarasikan diri negara Muslim moderat memiliki sejarah panjang tentang toleransi dan dipertahankan hingga saat ini. Sebanyak 80 persen populasi Azerbaijan beragama Islam. Meski demikian, gereja dan sinagog Yahudi berdiri di seluruh kota di negara itu.
Azerbaijan dan Indonesia mulai memiliki hubungan bilateral pada 24 September 1992. Indonesia menjadi negara terbesar kedua di antara mitra dagang luar negeri Azerbaijan. Bahasa Indonesia diajarkan di Universitas Bahasa Azerbaijan. Negara ini juga mendirikan pusat olah raga bela diri asal Indonesia, Pencak Silat. Sementara di UGM, Yogyakarta ada program multikulturalisme Azerbaijan. Di UI didirikan Azerbaijan Corner.