Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Jokowi saat mengunjungi Kilang Petrokimia di Tuban, Jawa Timur. (dok. Istimewa)
Jokowi saat mengunjungi Kilang Petrokimia di Tuban, Jawa Timur. (dok. Istimewa)

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan saat ini pemerintah masih melakukan negosiasi terkait kelanjutan investasi perusahaan Rusia, Rosneft, di proyek strategis nasional, Kilang New Grass Root Refinery and Petrochemical (NGRR) Tuban.

Kartika alias Tiko mengatakan, pihak Rusia memang tengah menghadapi tantangan dengan adanya perang dengan Ukraina.

"Memang Rosneft, Rusia, dengan kondisi geopolitik sekarang ada tantangan. Kami lagi diskusi kira-kira seperti apa ke depan untuk solusinya," kata Tiko di Jakarta, Senin (9/10/2023).

1. Butuh waktu buat Indonesia

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Tiko mengatakan, pemerintah dan Rusia membutuhkan waktu sekitar enam bulan untuk mencari solusi terkait proyek Kilang Tuban.

"Kami mungkin dalam waktu enam bulan ke depan akan cari solusi bersama seperti apa," ucap Tiko.

2. Belum ada keputusan ganti mitra

Rosneft (rosneft.de)

Meski menghadapi tantangan, namun Tiko memastikan belum ada keputusan terkait mencari mitra pengganti Rosneft di proyek Kilang Tuban.

"Belum sampai keputusan ganti partner lah, tapi mencari solusi ke depannya seperti apa dengan kondisi geopolitik sekarang," tutur Tiko.

3. Proyek Kilang Tuban tetap berjalan

Proyek Terminal LPG Refrigerated Jatim - Tuban. (dok Pertamina International Shipping)

Tiko memastikan, proyek Kilang Tuban akan tetap berjalan. Saat ini, proses perluasan tanah masih berlangsung.

"Sekarang sudah perluasan tanah, bertahap. Sudah persiapan projek disiapkan untuk detail desainnya, FEED-nya (Front End Engineering Design) jalan terus," kata Tiko.

Editorial Team