Data inflasi AS yang rendah, semakin menambah keyakinan pasar bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan mulai menghentikan kebijakan suku bunga tinggi dalam waktu dekat.
"Indeks dollar AS turun ke bawah level 100, sekarang bergerak di kisaran 99," jelasnya.
Disisi lain, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang seringkali merefleksikan kebijakan suku bunga acuan AS juga dalam tren turun.
Dengan demikian, rupiah berpotensi mengalami penguatan ke arah Rp14.900 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp14.980 per dolar AS.