Inflasi Januari 2024 0,04 Persen, Harga Beras Masih Jadi Penyumbang

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan indeks harga konsumen (IHK) di Januari 2024 menunjukkan inflasi sebesar 0,04 persen dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm). Sementara secara tahunan (year on year/yoy), menunjukkan inflasi hingga 2,57 persen.
"Tingkat inflasi bulanan Januari 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di tahun lalu," kata Plt Kepala BPS Amalia A Widyasanti, Kamis (1/2/2023).
1. Komoditas penyumbang inflasi
Amalia merinci penyumbang inflasi terbesar pada Januari 2024 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,18 persen (mtm) dengan andil 0,05 terhadap inflasi.
Penyumbang inflasi utama pada bulan Januari ini berasal kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 0,05 persen.
“Penyumbang inflasi utama berasal kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan inflasi 0,18 persen dan andil 0,05 persen. Dengan komoditas penyumbang utama inflasi tomat dengan andil inflasi 0,09 persen, bawang merah andil inflasi 0,04 persen, serta beras dengan andil 0,03 persen,” ungkapnya.
2. Tarif angkuatan udara jadi komponen penyumbang deflasi
Sementara itu, untuk komponen harga yang diatur pemerintah mengalami deflasi sebesar 0,48 persen dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen. Penyumbang utama deflasi komponen harga diatur pemerintah adalah tarif angkutan udara dan bensin.
Kemudian, komponen harga bergejolak mengalami inflasi 0,01 persen. Dengan komoditas penyumbang adalah tomat, bawang merah, beras, ikan segar, dan daging ayam ras.
"Inflasi komponen inti sebesar 0,20 persen dengan andil inflasi sebesar 0,13 persen komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi komponen inti adalah emas perhiasan, biaya sewa rumah, dan biaya kontrak rumah," ungkapnya.
3. Sebanyak 25 provinsi alami inflasi
Lebih lanjut, Amalia mencatat sebanyak 25 dari 38 provinsi Indonesia mengalami inflasi, sedangkan 13 lainnya mengalami deflasi.
"Inflasi tertinggi sebesar 1,01 persen terjadi di Provinsi Papua pegunungan deflasi terdalam terjadi di Provinsi Gorontalo sebesar 0,91 persen," tegasnya.