Gerakan pangan murah untuk pengendalian inflasi di NTB. (IDN Times/Istimewa)
Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau menjadi penyumbang terbesar inflasi dengan tingkat inflasi 0,78 persen dan andil sebesar 0,22 persen terhadap total inflasi.
Kelompok lainnya yang mencatat inflasi antara lain adalah perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,04 persen), perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,03 persen), serta kesehatan (0,14 persen). Sementara itu, kelompok transportasi menyumbang inflasi sebesar 0,10 persen.
Di sisi lain, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan mencatat deflasi sebesar 0,02 persen, meski andilnya terhadap total inflasi tidak signifikan. Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,17 persen dengan andil 0,02 persen.
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mencatat inflasi cukup tinggi sebesar 0,65 persen, dengan andil inflasi 0,04 persen. Kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya juga berkontribusi dengan inflasi 0,05 persen, sementara kelompok pakaian dan alas kaki mencatat inflasi minimal sebesar 0,01 persen.