Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPS Ungkap Alasan Emas Jadi Penyumbang Inflasi Oktober

Petugas menunjukkan emas batangan yang dijual di Butik Emas Antam, Jakarta, pada 28 Juli 2020. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Jakarta, IDN Times - Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia A Widyasanti, mengatakan emas perhiasan menjadi komoditas utama penyumbang inflasi pada Oktober 2024 sebesar 0,06 persen secara bulanan.

Amalia mengatakan kenaikkan harga emas dunia dipengaruhi ketidakpastian geopolitik, karena ada konflik di Timur Tengah, serta Rusia dan Ukraina, yang memicu kenaikkan harga logam mulia ini. 

“Emas dianggap sebagai aset yang safe haven. Selain kondsi gepopilitk kenaikan harga emas juga terjadi akibat kebijakan moneter The Fed (Bank Sentral Amerika Serikat (AS),” kata Amalia dalam Konferensi Pers BPS, Jumat (11/1/2024). 

1. Secara historis emas perhiasan alami deflasi 5 kali selama 2022

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti Konferensi Pers Data Inflasi Oktober. (Dok/Istimewa).

Amalia menyebut komoditas emas perhiasan juga menjadi salah satu komoditas yang berada dalam kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, yang menyumbang inflasi pada Oktober 2024. 

Bahkan, bila dirinci secara historis, komoditas emas perhiasan mengalami deflasi lima kali selama 2022 serta tiga kali pada 2023.

"Tetapi sejak September 2023, komoditas emas perhiasan terus mengalami inflasi hingga Oktober 2024," kata Amalia.

2. Oktober terjadi inflasi 0,08 persen

ilustrasi permintaan barang meningkat akibat inflasi (Freepik.com/ilixe48)

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Oktober 2024 mencatatkan inflasi 0,08 persen secara bulanan atau month to month (MtM), kemudian secara tahunan terjadi inflasi sebesar 1,71 persen (yoy). 

"Secara tahunan terjadi inflasi sebesar 1,71 persen dan secara tahun kalender atau years to date terjadi inflasi sebesar 0,82 persen. Inflasi Oktober 2024 ini mengakhiri tren deflasi yang terjadi sejak Mei 2024,” kata Amalia. 

Berdasarkan data Refintiv, pada perdagangan Kamis (31/10/2024), harga emas di pasar spot ditutup di 2.743,81 dolar AS per troy ons, atau anjlok 1,52 persen dari posisi sebelumnya.

Sementara, pada awal perdagangan Jumat (1/11/2024) pukul 05.50 WIB, harga emas naik tipis 0,07 persen dari posisi kemarin menjadi 2.745,73 dolar AS per troy ons.

3. Harga emas Antam hari ini drop Rp20 ribu

Emas batangan Antam (dok. Antam)

Harga emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) mengalami penurunan pada perdagangan Jumat (1/11/2024). Berdasarkan situs logammulia.com, harga emas Antam turun Rp20 ribu menjadi Rp1,547 juta per gram.

Begitu juga dengan harga buyback hari ini, turun Rp20 ribu menjadi Rp1,399 juta per gram. 

Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:

  • Harga emas 0,5 gram: Rp823,5 ribu.
  • Harga emas 1 gram: Rp1,547 juta.
  • Harga emas 2 gram: Rp3,034 juta.
  • Harga emas 3 gram: Rp4,526 juta.
  • Harga emas 5 gram: Rp7,51 juta.
  • Harga emas 10 gram: Rp14,965 juta.
  • Harga emas 25 gram: Rp37,287 juta.
  • Harga emas 50 gram: Rp74,495 juta.
  • Harga emas 100 gram: Rp148,912 juta.
  • Harga emas 1.000 gram: Rp1,48 miliar. 

Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us