Jakarta, IDN Times - Selama satu dekade kepemimpinan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama dengan tujuan meningkatkan konektivitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Berbagai proyek besar, seperti pembangunan jalan tol, bendungan, dan bandara baru, berhasil direalisasikan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan di seluruh Indonesia.
Namun, memasuki era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, arah kebijakan infrastruktur mengalami perubahan signifikan. Prabowo memutuskan untuk menunda sementara proyek infrastruktur baru, termasuk pembangunan jalan tol yang belum memasuki tahap konstruksi.
Kebijakan tersebut bertujuan untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap proyek-proyek yang ada, memastikan efisiensi anggaran, dan menghindari pembangunan proyek yang tidak memiliki urgensi tinggi.
Perubahan kebijakan tersebut menandai pergeseran fokus pemerintah dalam pengelolaan anggaran dan prioritas pembangunan nasional, yang sebelumnya menekankan percepatan pembangunan infrastruktur fisik, kini beralih ke evaluasi dan optimalisasi proyek-proyek yang telah berjalan.