Jakarta, IDN Times – Pemerintah Inggris memutuskan untuk membatalkan rencananya mengakses data terenkripsi pengguna Apple di seluruh dunia. Informasi ini diungkapkan oleh Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (AS), Tulsi Gabbard, lewat unggahan di X.
Keputusan ini mengakhiri konflik panjang yang melibatkan Apple, pemerintah Inggris, dan sejumlah pemimpin AS termasuk Presiden Donald Trump serta Wakil Presiden AS JD Vance.
Pada Desember 2024, Kementerian Dalam Negeri Inggris mengeluarkan perintah berdasarkan Investigatory Powers Act (IPA) agar Apple membuka akses data global untuk mendukung penyelidikan kejahatan serius. Apple menolak perintah tersebut dan menegaskan komitmennya pada privasi pengguna.
“Kami tidak pernah membangun pintu belakang atau kunci utama untuk produk atau layanan kami, dan kami tidak akan pernah melakukannya,” kata Apple, dikutip dari BBC.