Jakarta, IDN Times - Pandemik COVID-19 memukul telak berbagai sektor perekonomian. Beberapa negara sudah mengumumkan resesi akibat pertumbuhan minus selama dua kuartal berturut-turut atau selama enam bulan.
Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR pada 14 Agustus 2020 mengatakan, pemerintah akan memfokuskan anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional.
Nah, kira-kira mana ya sektor perekonomian yang akan cepat pulih di tahun depan?
Menurut ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani, sektor pertanian menjadi yang akan cepat pulih pada 2021. Ia menilai kebutuhan masyarakat terhadap pangan tidak berubah.
"Jadi kebutuhan pangan orang dengan krisis kan gak mungkin makannya berubah," kata dia dalam live Instagram IDN Times #MenjagaIndonesia, Selasa (18/8/2020).
Kedua adalah sektor teknologi dan informasi. Aviliani menilai sektor ini akan terus naik dengan makin berkembangnya digitalisasi akibat COVID-19.
"Kalau dulu tidak ada COVID-19 mungkin kita masih butuh 5-10 tahun lagi, tapi dengan adanya COVID-19, ternyata digitalisasi itu dari semua transaksi itu dipercepat," ujar dia.
Menurut Aviliani sektor pariwisata menjadi yang paling strategis. Ini karena pariwisata dapat menggerakkan 10 sektor yang ada di bawahnya seperti makan dan minuman, akomodasi, hiburan dan lainnya.
"Jadi ada 10 sektor di bawahnya yang akan tumbuh. Nah, oleh karena itu di sini dibutuhkan kedisiplinan dari pemerintah daerah, karena yang namanya tempat wisata itu adalah tanggung jawabnya pemerintah daerah kan," katanya.
Dengan memperbaiki ketiga sektor tersebut, Aviliani menilai, kemiskinan dapat dikurangi dan kesempatan kerja semakin terbuka.
"Nah, itu sektor yang tumbuhnya bisa lebih cepat gitu, termasuk pendidikan ya, kalau pendidikan ini kita lihat dia continue-lah tidak terjadi signifikan lagi," ucap dia.
Sementara, untuk sektor yang diprediksi susah berkembang pada tahun depan, kata Aviliani, adalah pertambangan karena memerlukan investasi jangka panjang.
"Kemudian otomotif udah mulai naik sih, tetapi mungkin kenaikannya gak akan signifikan sebelum ini," ujar dia.