Jakarta, IDN Times - Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu sistem pembayaran yang mulai masif digunakan masyarakat. Transaksi menggunakan QRIS pun tidak hanya bisa dilakukan di Indonesia, melainkan di beberapa negara lain seperti Thailand, Malaysia, dan yang teranyar Singapura.
Oleh karena itu, keamanan penggunaan QRIS oleh merchant dan juga konsumen terus menjadi perhatian. Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem menyatakan kode QR di negara lain memang rawan terjadi penipuan lantaran menggunakan link atau tautan.
"QR code yang dulu pernah didengar di beberapa negara jebol karena sifatnya link jadi scan QR code lalu akan terkoneksi dengan link-nya. Nah link-nya itu akhirnya dibikin fake atau palsu. Begitu QR di-scan keluar link satu website, nah website ini lah website-nya fraudster atau penipu," ujar Santoso dalam pernyataannya dikutip Jumat (18/8/2023).