Jakarta, IDN Times – PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney mencatatkan kinerja signifikan pada triwulan I-2023. Sebagai Holding BUMN Pariwisata dan Pendukung, InJourney mencetak laba konsolidasi Rp355,6 miliar (unaudited) atau naik 126,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
Pencapaian itu seiring dengan peningkatan signifikan pendapatan usaha konsolidasi InJourney triwulan I-2023 yang naik 72,7 persen dibandingkan dengan triwulan (TW) I-2022, yaitu menjadi Rp5,04 triliun.
Wakil Direktur Utama InJourney, Edwin Hidayat Abdullah, menuturkan bahwa kenaikan tersebut tidak terlepas dari dukungan masyarakat, pemerintah, dan stakeholders serta kerja keras seluruh insan InJourney Group.
"Adanya penurunan kasus COVID-19, pelonggaran PPKM, akselerasi vaksinasi dan booster menjadi instrumen utama transisi dari pandemi menuju endemi. Kondisi pandemi yang semakin terkendali ini mendorong pemulihan dan peningkatan mobilitas serta perputaran perekonomian masyarakat. Hal ini menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan traffic pesawat dan penumpang. Kondisi ini juga diperkuat dengan adanya liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang semakin mendongkrak kunjungan wisatawan hingga membawa dampak positif bagi seluruh anggota Holding di InJourney," jelas Edwin.
Kondisi tersebut memberikan dampak pada peningkatan pendapatan. Pendapatan konsolidasi ini berasal dari kontribusi 5 anggota Holding InJourney, yaitu PT Angkasa Pura I (AP I), PT Angkasa Pura II (AP II), PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (TWC), PT Hotel Indonesia Natour (HIN) dan PT Sarinah, dengan sektor airport management menjadi kontributor terbesar perseroan.