Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Media Gathering OJK 2023/Triyan

Padang, IDN Times - Perkembangan sektor keuangan syariah di Tanah Air masih rendah, sekitar 12,12 persen. Sektor keuangan syariah di Indonesia tertinggal jauh dibandingkan laju inklusi keuangan konvensional yang mencapai 85,1 persen.

Sementara itu, tingkat literasi keuangan syariah baru 9,14 persen pada 2022. Angka itu jauh di bawah indeks literasi keuangan secara keseluruhan sebesar 49,68 persen.

Terkait hal tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membentuk tim khusus untuk meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan syariah. Salah satunya, dengan memberikan edukasi dan literasi kepada masyarakat.

“Setiap kali kita edukasi literasi tidak hanya ngomongin yang konvensional, tapi ya ngomongin yang syariah juga sehingga sama,” kata Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa dalam Kick Off Generic Model Ekosistem Keuangan Inklusif di Tanah Datar, Sumatra Barat, Rabu (22/6/2023) malam.

1. OJK beri edukasi dan literasi keuangan syariah ke masyarakat

Ilustrasi pengaduan masalah keuangan di OJK. ANTARA FOTO/Basri Marzuki

Menurutnya, OJK selalu memberikan edukasi dan literasi keuangan syariah kepada masyarakat. Pada saat yang sama, OJK juga memberikan edukasi tentang literasi dan edukasi keuangan konvensional.

Sehingga dalam satu waktu, mereka mendapatkan pengetahuan yang sama terkait keuangan konvensional dan syariah.

“Jadi tidak ada mestinya orang tahu konvensional (tapi) tidak tahu syariah,” kata Aman.

2. OJK selalu edukasi keuangan syariah

Ilustrasi ekonomi syariah. (IDN Times/Helmi Shemi)

Kendati begitu, ia tak menampik keuangan syariah belum terlalu dikenal masyarakat karena belum adanya role model.

“Kalau edukasi barangkali kritik untuk kita semua mendikotomikan, OJK sebenarnya mengayomi dua-duanya, memang perlu ada yang namanya role model, institusi manajer menggunakan keuangan syariah ternyata belum. Itu yang kita mau dorong,” pungkasnya.

3. Penduduk muslim terbesar tapi inklusi keuangan syariah masih susut

Rendahnya market share dan indeks inklusi keuangan syariah di Indonesia tentu menjadi sebuah tanda tanya besar. Apalagi, terdapat 237,56 juta jiwa penduduk Indonesia yang beragama Islam. Jumlah itu sekitar 86,7 persen dari total populasi di Indonesia.

Berdasarkan riset ADB Institute, literasi keuangan merupakan faktor intrinsik yang mempengaruhi dan memotivasi masyarakat untuk mencari informasi dan bertindak berdasarkan apa yang mereka ketahui.

Dapat disimpulkan bahwa secara tidak langsung, peningkatan indeks literasi keuangan syariah akan meningkatkan indeksi inklusi keuangan syariah, sejalan dengan semakin besar pengetahuan masyarakat akan produk dan layanan keuangan.

Faktor yang kedua, inovasi dan daya saing industri keuangan syariah masih kalah dibandingkan industri keuangan konvensional.

Hal ini dapat dilihat dari lebih terbatasnya inovasi produk keuangan syariah, harga produk dan layanan yang lebih mahal serta jaringan kantor yang belum seluas industri keuangan konvensional sehingga belum dapat menjangkau masyarakat terutama di wilayah remote area.

Editorial Team