Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)
Sebanyak 85 dari 90 kota mengalami inflasi, dengan 33 kota di antaranya mengalami inflasi lebih tinggi dari inflasi nasional. Sedangkan, 5 kota lainnya mengalami deflasi dan seluruhnya berada di wilayah pulau Sumatra.
Sebaran inflasi tertinggi dan deviasi terdalam pertama di Pulau Sumatra inflasi tertinggi terjadi di Medan 0,6 persen, deflasi terdalam molaboh 0,67 persen. Sementara kota-kota di wilayah lain seluruhnya mengalami inflasi. Pulau Jawa inflasi tertinggi di Sumenep 0,71 persen, sedangkan inflasi terendah di Kudus 0,15 persen.
"Bali, Nusa Tenggara inflasi tertinggi Maumere 0,61 persen, inflasi terendah Mataram 0,29 persen. Di pulau Kalimantan inflasi tertinggi di Pontianak 0,66 persen, inflasi terendah di Banjarmasin 0,12 persen. Pulau Sulawesi inflasi tertinggi Gorontalo 1,32 persen inflasi terendah di Palu 0,13 persen, di Maluku Papua inflasi tertinggi Ternate 1,64 persen dan terendah di Sorong 0,23 persen," katanya.
Sementara itu, untuk inflasi tertinggi yang terjadi di kota Ternate didorong oleh komoditas ikan segar dengan andil inflasi sebesar 0,58 persen, cabai rawit dengan andil inflasi sebesar 0,33 persen, cabai merah dengan andil inflasi sebesar 0,24 persen.
"Untuk bawang merah dengan andil inflasi sebesar 0,13 persen, tomat dengan andil inflasi sebesar 0,11 persen, serta tarif angkutan udara dengan andil inflasi sebesar 0,03 persen," ungkap Amalia.