ilustrasi dolar AS (pexels.com/pixabay)
Gelsinger mengungkapkan, pendapatan Intel belum tumbuh seperti yang diharapkan. Di samping itu, Inte juga belum sepenuhnya mendapatkan keuntungan dari tren yang kuat, seperti kecerdasan buatan (AI).
"Biaya kami terlalu tinggi, margin kami terlalu rendah," ujarnya.
Adapun Intel melaporkan pendapatan kuartal II-2024 sebesar 12,8 miliar dolar AS. Realisasi ini turun 1 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan kerugian tercatat sebesar 1,6 miliar dolar AS.
Intel, yang pernah menjadi pembuat chip paling dominan di dunia telah jatuh jauh dari puncaknya dalam beberapa tahun terakhir. Gelombang komputasi seluler dalam dua dekade terakhir mengejutkan perusahaan, dan membuat nilai pasarnya kalah dari Qualcomm dan Texas Instruments, yang merupakan pemimpin dalam chip seluler.
Namun Intel juga kehilangan gelombang AI. Pembuat chip tersebut tengah berjuang untuk bersaing dengan pesaing utamanya Nvidia, yang telah menjadi salah satu perusahaan publik paling berharga di dunia berkat ledakan AI. Kerugian terbesar Intel terjadi pada bisnis Foundry pembuat chip, yang telah banyak diinvestasikan pada 2024 untuk era AI.