Tesla telah lama menjadi “musuh” utama para investor bearish. Sejak valuasinya masih berada di angka 10 miliar dolar AS hingga mencapai 100 miliar dolar AS, kritik terhadap harga saham perusahaan ini terus bergema.
Kini, menurut laporan Bloomberg, valuasi produsen kendaraan listrik tersebut telah mendekati 1 triliun dolar AS. Namun, setiap kenaikan harga justru membuat potensi keuntungan di masa depan semakin menantang. Untuk menghasilkan imbal hasil 10 kali lipat seperti masa lalu, Tesla harus tumbuh menjadi perusahaan bernilai 10 triliun dolar AS — sebuah target yang tidak realistis bagi banyak analis.
Meski begitu, sebagian investor tetap optimistis. Mereka percaya proyek robotaxi otonom yang sedang digarap Tesla dapat menjadi katalis jangka panjang yang menjanjikan. Namun, ada pula yang menilai proyek ini penuh risiko dan bisa memicu kerugian besar jika tidak memenuhi ekspektasi pasar.
Berikut pendapat beberapa ahli mengenai peluang dan risiko robotaxi Tesla, dikutip dari GoBankingRates:
