Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Desain Istana IKN oleh Nyoman Nuarta (instagram.com/nyoman_nuarta)
Desain Istana IKN oleh Nyoman Nuarta (instagram.com/nyoman_nuarta)

Jakarta, IDN Times - Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah menerima 270 pengajuan Surat Pernyataan Minat atau letter of intent (LoI). Mayoritas berasal dari investor asal negara anggota ASEAN.

"Untuk letter of intent IKN itu, total ada 270. Dan 202 datang dari perusahaan yang ada di kawasan ASEAN," kata Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (5/9/2023).

1. Terkumpul 19 surat pernyataan minat dari Malaysia

Kementerian PUPR menargetkan infrastruktur dasar IKN Nusantara Tahap 1 selesai pada 2024. (dok. Kementerian PUPR)

Agung menjelaskan Otorita IKN sudah memperoleh 19 letter of intent dari pihak Malaysia. Jumlahnya bertambah, dari yang sebelumnya 11 LoI. Malaysia, dikatakan Agung, sudah mulai melakukan proses investasi di IKN melalui kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU) dengan melibatkan dua perusahaan.

"Tadi, saya sampaikan sudah banyak perusahaan terutama dari Malaysia. Malaysia ini kan bagian dari Borneo, itu sudah 19 letter of intent dan dua perusahaan itu sudah benar-benar action. Jadi bukan sekedar minat tapi juga benar-benar eksekusi," ujarnya.

2. Indonesia dorong Brunei investasi di IKN

Kementerian PUPR menargetkan infrastruktur dasar IKN Nusantara Tahap 1 selesai pada 2024. (dok. Kementerian PUPR)

Indonesia juga berharap perusahaan asal Brunei Darussalam bisa ikut berinvestasi di proyek pembangunan IKN. Ada beberapa sektor potensial yang bisa dikerjasamakan antara Indonesia dan Brunei.

Beberapa hal yang potensial misalkan industri halal, meliputi makanan, farmasi, bank serta bursa saham syariah, serta wisata islam.

"Brunei, kami sudah ada beberapa pembicaraan. Saya ingat, sudah ada beberapa meeting, one on one meeting, tapi kami perlu follow up untuk menjadi surat minat dan investasi," tutur Agung.

3. IKN sebagai pusat pertumbuhan di Borneo

Desain Istana IKN oleh Nyoman Nuarta (instagram.com/nyoman_nuarta)

Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC), Arsjad Rasjid, menjelaskan Indonesia bersama perwakilan Malaysia dan Brunei baru saja menggelar pertemuan bertajuk Borneo Business Roundtable.

Borneo Business Roundtable mencapai suatu kesepakatan untuk membuat kerja sama yang disepakati oleh sektor swasta yang ada di Kalimantan, semua provinsi bersama dengan Sabah, Sarawak, dan Brunei.

"Nah, kesepakatan ini membuat yang namanya Borneo Economic Community," ujar Arsjad.

Para pihak juga sepakat salah satu episentrum pertumbuhan atau yang ada di Borneo itu adalah IKN Nusantara.

"Makanya, tadi sudah dijelaskan juga bagaimana pentingnya Ibu Kota Nusantara ini sebagai the center of growth di Borneo," ujar Arsjad.

Editorial Team