Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi rupiah. (dok. BNI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (10/2/2025) sore.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.358 per dolar AS, melemah 75,50 poin atau 0,46 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.

1. Rupiah juga melemah di kurs referensi Bank Indonesia

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami pelemahan berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).

Pada Jumat (7/2/2025), rupiah berada di level Rp16.325 per dolar AS, namun pada Senin, rupiah melemah menjadi Rp16.350 per dolar AS alias terkoreksi sebanyak 25 poin.

2. Pelaku pasar cermati kebijakan pemerintah China

Pengamat pasar keuangan, Ibrahim Assuaibi menyatakan investor saat ini mencermati laporan inflasi Januari dari China. Data menunjukkan indeks harga konsumen (IHK) mengalami kenaikan moderat, sementara indeks harga produsen (PPI) terus mengalami penurunan.

Kondisi tersebut mengindikasikan lemahnya belanja rumah tangga dan aktivitas industri, yang merupakan faktor utama pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu.

Inflasi yang lemah berpotensi mendorong negara tersebut untuk mengeluarkan lebih banyak stimulus, seperti pemotongan suku bunga atau peningkatan belanja infrastruktur, guna mendorong pemulihan ekonomi.

"Pasar mencermati respons kebijakan Tiongkok," ujar Ibrahim dalam keterangannya.

3. Rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS

Sementara itu, rupiah mengalami tekanan pada perdagangan sore ini, ditutup melemah 75 poin setelah sebelumnya sempat turun hingga 80 poin terhadap dolar AS.

Untuk perdagangan Selasa (11/2/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah akan bergerak fluktuatif namun tetap cenderung melemah, dengan rentang penutupan di kisaran Rp16.340 hingga Rp16.410 per dolar AS.

Editorial Team