ilustrasi perjanjian (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Keempat, para investor tersebut ingin mendapatkan pasar yang menguntungkan. Mereka menyebut, saat ini keuntungan terbesar diperoleh melalui investasi di China dan Vietnam, terutama karena Vietnam memiliki perjanjian dagang European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUE-CEPA) dan Comprehensive and Progresive Trans-Pasific Partnership Agreement (CPTPP).
Oleh karena itu, mereka ingin Indonesia bisa melakukan percepatan penyelesaian IUE-CEPA dan CPTPP.
"Itu komit kalau Indonesia bisa mendapatkan IUE-CEPA, itu mereka akan relokasi bahkan dari Vietnam ke Indonesia," ucap Airlangga.
Mantan menteri perindustrian ini pun menegaskan ke-15 calon investor menyatakan ketertarikannya berinvestasi di sektor padat karya Indonesia, utamanya pada industri tekstil. Menurutnya investor ini pun berencana membangun pabrik di Indonesia sehingga tidak ada kaitannya dengan PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex yang telah dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang merilis putusan perkara dengan nomor 2/Pdt.Sus- Homologasi/2024/PN Niaga Smg.