Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Isu merger GoTo dan Grab kembali menyeruak di media massa (dok. Istimewa)
Isu merger GoTo dan Grab kembali menyeruak di media massa (dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Manajemen GoTo menepis isu merger dengan Grab Indonesia

  • GoTo berada pada posisi terkuat dalam beberapa tahun terakhir

  • Rumor merger diembuskan oleh pemerintah, bahkan dari kalangan Istana Negara

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Manajemen PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dengan tegas menepis isu atau segala macam pernyataan terkait penggabungan atau merger dengan Grab Indonesia.

"Menanggapi spekulasi media terkait potensi transaksi antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab, GoTo menyampaikan bahwa hingga saat ini belum ada suatu keputusan ataupun kesepakatan terkait hal tersebut," ujar Direktur Legar dan Group Corporate Secretary GoTo, RA Koesoemohadiani dalam pernyataan resminya, dikutip Kamis (13/11/2025).

1. GoTo dalam posisi terkuat saat ini

Mitra Juara (Dok. GoTo)

Lebih lanjut Koesoemohadiani menjelaskan, GoTo saat ini berada pada posisi terkuat dalam beberapa tahun terakhir. Hal itu juga didukung oleh rencana strategis serta kemajuan menuju profitabilitas yang berkelanjutan.

"Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini dan berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan mitra pengemudi, mitra UMKM, serta konsumen di seluruh Indonesia yang memungkinkan pencapaian ini," kata dia.

2. Agenda RUPSLB bukan membahas potensi merger dengan Grab

GOTO RUPS Tahunan Tahun Buku 2024. (Dok. GOTO)

Selain itu, Koesoemohadiani juga membantah anggapan bahwa gelaran Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada akhir November ini untuk membahas potensi merger dengan Grab.

Dia menjelaskan, sebagai perusahaan publik, penyelenggaraan RUPSLB merupakan bagian dari tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tidak perlu menimbulkan kekhawatiran.

"Agenda RUPSLB ini tidak berkaitan dengan rencana aksi korporasi apa pun dan informasi lebih lanjut akan disampaikan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku pada saat Perseroan melakukan pemanggilan RUPSLB pada tanggal 25 November 2025," ujar Koesoemohadiani.

3. Istana embuskan kembali isu merger GoTo dan Grab

Prasetyo Hadi, Mensesneg, Menteri Sekretaris Negara

Rumor terkait mergernya dua perusahaan ride hailing terbesar di Indonesia, GoTo dan Grab sejatinya bukan pertama kali terjadi. Namun, rumor itu kali ini diembuskan oleh pemerintah, bahkan dari kalangan Istana Negara.

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi buka suara atas adanya isu penggabungan atau merger antara GoTo dan Grab. Prasetyo membenarkan hal itu. Dia menyebut rencana penggabungan Grab dan GoTo tersebut sebagai salah satu topik yang sedang dibahas pemerintah.

Secara spesifik, Prasetyo mengonfirmasi rencana yang dimaksud adalah potensi Grab untuk mengakuisisi atau membeli sebagian saham GoTo. Dia menegaskan rencana ke arah sana memang sedang digodok.

"Salah satunya," kata dia saat ditanya jurnalis mengenai kebenaran isu penggabungan Grab dan GoTo, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/11/2025).

Prasetyo menjelaskan, Danantara direncanakan akan dilibatkan dalam proses penggabungan kedua perusahaan itu.

Iya salah satunya (ada keterlibatan Danantara). Rencananya begitu (Grab dibeli Goto)" ujar Prasetyo.

Editorial Team