17 Jenis Barang Tambang Indonesia, Jadi Sumber Kekayaan Negara

Minyak bumi termasuk barang tambang yang paling dibutuhkan masyarakat di seluruh dunia. Minyak bumi digunakan untuk berbagai kebutuhan, mulai dari bahan bakar, pembangkit listrik, bahan baku untuk industri, hingga keperluan rumah tangga.

Pentingnya minyak bumi bagi dunia dibuktikan dengan peranannya yang menjadi basis bagi harga-harga barang di berbagai industri di dunia. Oleh sebab itu, jika harga minyak bumi berubah, maka harga barang-barang dunia pun akan ikut berubah. Minyak bumi juga bisa berpengaruh pada kestabilan ekonomi.

Di Indonesia, ada sejumlah tambang minyak bumi yang tersebar di berbagai daerah. Di antaranya:

• Pulau Sumatra: Aceh, Riau, dan Muara Enim
• Pulau Kalimantan: Tarakan, Amuntai, dan Sungai Mahakam
• Pulau Jawa: Surabaya, Rembang, dan Majalengka
• Maluku dan Papua.

Barang tambang di Indonesia berikutnya adalah batu bara. Barang tambang ini termasuk yang paling multifungsi karena bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari bahan bakar, pengganti kayu, bahan bakar jangka panjang PLTU, dan sebagainya.

Batu bara merupakan bahan tambang yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan zaman purba yang terpendam dan mengendap selama berjuta-juta tahun.

Batu bara sendiri memiliki beberapa jenis, di antaranya:

• Antrasit, yaitu batu bara dengan kadar karbon 86-98%.
• Bituminus, yaitu batu bara dengan kadar karbon 68-86%.
• Sub-bituminus, yaitu batu bara dengan kadar karbon yang minim dan lebih banyak kandungan air.
• Lignit, yaitu batu bara dengan kadar karbon 35-75%. Jenis ini berwarna coklat dengan tekstur lunak dan ringan.
• Gambut, yaitu batu bara yang berpori-pori dan memiliki kadar air 75%.

Beberapa wilayah di Indonesia yang menjadi daerah tambang batu bara antara lain Bukitasam di Tanjungenim, Kotabaru di Kalimantan Selatan, Sungai Berau di Samarinda, hingga Umbilin di Sumatra Barat.

Sumber daya alam dari kategori barang tambang yang bernilai mahal adalah emas. Emas bisa diolah dan dimanfaatkan menjadi berbagai bentuk. Contohnya emas batangan dan emas perhiasan yang diolah lagi menjadi bermacam-macam bentuk, seperti cincin, kalung, gelang, hingga anting-anting.

Indonesia menjadi salah satu negara penghasil emas terbesar di dunia. Tambang emas terbesar di Indonesia berada di Papua yang dikelola oleh PT Freeport Indonesia.

Barang tambang Indonesia selanjutnya adalah perak. Barang tambang ini masih termasuk kategori logam mulia seperti emas. Bedanya, perak berwarna putih dan lebih sering dijadikan sebagai bahan baku pembuatan perhiasan.

Di Indonesia, perak dihasilkan di beberapa daerah, seperti Bengkalis di Sumatra, Cikotok di Jawa Barat, Rejang Lebong di Bengkulu, hingga Meuleaboh di Aceh.

Tembaga menjadi salah satu sumber daya di Indonesia yang sering digunakan untuk kehidupan sehari-hari. Contoh yang paling mudah adalah untuk kabel listrik. Selain itu, tembaga juga digunakan untuk membuat kapal laut, peralatan industri konstruksi, hingga pembuatan pipa-pipa air.

Di Indonesia, perak diproduksi dan diolah oleh perusahaan yang sama seperti pengolah emas terbesar, yaitu PT Freeport Indonesia.

Fosfat adalah barang tambang yang terbuat dari persenyawaan kotoran kelelawar yang tercampur dengan batu kapur. Barang tambang ini umumnya digunakan dalam industri pembuatan pupuk. Di Indonesia, ada sejumlah wilayah pertambangan fosfat, seperti di Bogor, Pangandaran, Gombong, Purwokerto, Jepara, Rembang, dan Bojonegoro.

Bijih besi turut menjadi salah satu barang tambang yang paling dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya untuk kebutuhan konstruksi bangunan. Di Indonesia, ada sejumlah tambang bijih besi yang cukup besar. Salah satu yang paling terkenal adalah pertambangan di Cilegon, Jawa Barat yang dikelola oleh PT Krakatau Steel.

Selain itu, ada beberapa wilayah tambang bijih besi lainnya di Indonesia, seperti:

• Pulau Sebuku dan Pulau Suwang di Kalimantan Selatan
• Cilacap, Jawa Tengah
• Cilegon, Jawa Barat
• Longkana dan Pegunungan Verbeek, Sulawesi Tengah

Di Indonesia, terdapat barang tambang yang terbentuk dari konsentrasi magma pada batuan beku basa, yaitu platina. Platina memiliki ciri-ciri berwarna putih hingga abu-abu kehitaman, tidak mudah berkarat, dan sulit dicairkan.

Barang tambang ini biasanya digunakan untuk perhiasan, alat kedokteran, hingga alat telekomunikasi. Tidak banyak area tambang di Indonesia, salah satunya yang terbesar ada di Riau, Martapura, dan Bengkalis.

Siapa yang tidak mengenal barang tambang satu ini? Aspal digunakan sebagai bahan untuk jalanan. Dalam beberapa kondisi, aspal menjadi salah satu aspek penentu bagaimana kondisi transportasi suatu negara. Makin banyak jalanan di suatu negara yang sudah diaspal, maka makin baik fasilitas transportasi negara tersebut.

Di Indonesia, ada dua area tambang aspal terbesar, yaitu:

• Pulau Buton, Sulawesi Tenggara
• Permigan Wonokromo, Jawa Timur

Barang tambang Indonesia berikutnya adalah gipsum. Barang tambang ini umumnya digunakan untuk industri keramik dan bangunan-bangunan. Biasanya bahan gipsum bisa kamu temukan pada tiang-tiang bangunan dengan ukiran yang beragam atau atap-atap rumah.

Di Indonesia, ada beberapa wilayah penghasil gipsum. Contohnya di Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalianget, Rembang, Cirebon, dan Nusa Tenggara Barat.

Peralatan masak, perkakas rumah tangga, hingga beberapa mebel yang digunakan di rumah tangga biasanya menggunakan bahan dasar berupa aluminium.

Aluminium merupakan barang tambang yang sering digunakan untuk kebutuhan-kebutuhan tersebut karena dinilai memiliki bobot yang ringan dan lebih tahan lama. Di Indonesia, aluminium banyak diproduksi dan dikelola di Papua.

Satu lagi barang tambang yang sering diolah menjadi berbagai macam perhiasan, yaitu intan. Intan memiliki tampilan yang cantik dan memiliki nilai jual tinggi. Biasanya intan didapatkan dengan cara menggali tanah dan mencucinya dengan air. Nantinya akan muncul biji-biji intan.

Barang tambang ini mayoritas ditemukan di Pulau Kalimantan. Salah satu tempat pengasahan intan yang paling terkenal di Indonesia juga ada di Kalimantan, tepatnya di daerah Martapura. Selain itu, tempat pengesahan intan juga terdapat di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.

Bauksit merupakan mineral aluminium hidroksida yang terbentuk dari proses pelapukan dari batuan granit. Jenis barang tambang Indonesia ini berwarna putih kekuningan, bertekstur lunak, dan ringan.

Umumnya, bauksit digunakan sebagai bahan utama pembuatan aluminium dan bahan dasar pada industri kimia. Wilayah di Indonesia yang mengolah bauksit antara lain di Bangka Belitung, Riau, dan Kalimantan Barat.

Belerang juga termasuk salah satu barang tambang yang paling terkenal di Indonesia. Sebab belerang merupakan mineral yang berasal dari proses vulkanisme, di mana Indonesia memiliki gunung berapi aktif yang cukup banyak.

Belerang di Indonesia pun dapat ditemukan di beberapa daerah dengan gunung berapi aktif, seperti Dieng di Jawa Tengah, Gunung Solok di Sumatra Barat, hingga Gunung Kerinci di Jambi.

Nikel merupakan jenis logam yang dalam penggunaannya biasanya dicampur dengan besi supaya menjadi baja dan lebih tahan terhadap karat. Namun, jika nikel dicampur dengan tembaga, maka akan menjadi kuningan dan perunggu.

Di Indonesia, nikel diproduksi di beberapa daerah, seperti Pomala, Sulawesi Tenggara dan Soroako, Sulawesi Selatan.

Gas alam juga menjadi salah satu barang tambang Indonesia yang paling dicari oleh banyak negara. Beberapa tambang gas alam di Indonesia, antara lain di Arun, Bontang, Jawa Barat, Sumatra Utara, dan Sumatra Selatan.

Barang tambang Indonesia yang terakhir adalah timah. Barang tambang ini bisa ditemukan pada batuan-batuan granit yang masih dalam bentuk serpihan. Timah biasanya harus dipisahkan dari batuan granit supaya menghasilkan konsentrasi yang tinggi, sehingga dapat menjadi biji timah.

Indonesia menjadi negara penghasil timah terbesar di dunia setelah Malaysia, Thailand, dan Bolivia. Ada beberapa daerah di Indonesia yang menjadi penghasil timah, seperti di Riau, Pulau Bangka, dan Singep.

Nah, itulah tadi 17 barang tambang Indonesia yang menjadi sumber kekayaan negara kita. Beragam sumber daya tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan tidak dieksploitasi secara terus-terusan.