Jokowi Ungkap Pernah Ditakut-takuti Bakal Lengser jika Rebut Freeport

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengaku pernah ditakut-takuti akan digulingkan dari posisinya sebagai presiden bila merebut PT Freeport. Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara 1 Dekade Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) di Hotel Salak Bogor, pada Minggu (18/6/2023).
Mulanya, Jokowi menyinggung tentang masalah hilirisasi. Dia menekankan Indonesia harus menyetop ekspor bahan baku atau bahan mentah, termasuk barang tambang.
"Kita ini sudah sejak zaman VOC itu sudah mengirim barang mentah ke Eropa, utamanya ke belanda. Sekarang apa mau kita teruskan? Ya berapa kita setop kemarin. Nikel dulu setop, bauksit baru saja bulan ini setop. Saya hari Selasa mau cek smelter tembaga di Newmount sama di Freeport sudah selesai belum? Kalau sudah hampir selesai setop, tembaga setop lagi sehingga semuanya berproduksi di dalam negeri," ujar Jokowi.
1. Menyetop ekspor barang mentah harus punya nyali
Jokowi menegaskan, menghentikan ekspor itu perlu nyali. Sebab, negara lain akan menggunggat.
"Tapi nyetop-nyetop itu peru nyali, kita baru nyetop nikel saja sudah digugat sama Uni Eropa. Kalah lagi kita. Tahun kemarin kita kalah, banding! 'Pak ini kalah ini pak', ya kalah gak apa-apa, kan ada upaya naik (banding) gak? 'bisa', banding, banding, banding! Ini bauksit nanti digugat lagi, bauksit setop, gugat lagi," tegasnya.
"Saya gak tahu yang gugat dari Tiongkok mungkin karena memang ekspor kita memang banyak ke sana, digugat ya kita hadapi. Kita ini jangan kayak negara kecil gitu lho. Indonesia negara gede. Negara besar, negara besar jangan digugat nyalinya langsung ciut, ngelindur, gak! Digugat Uni Eropa, saya itu juga masih berkawan baik dengan Presiden Uni Eropa," lanjut Jokowi.