Aktivitas di pelabuhan SPMT Branch Jamrud Nilam Mirah, Surabaya, Selasa (6/2/2024). (IDN Times/Arifin Al Alamudi)
Per 1 Juli 2024, SPMT secara resmi melakukan serah terima operasi (STO) di empat terminal strategis, yakni Sibolga, Tanjungpinang, Tanjung Balai Karimun, dan Bima.
Direktur Strategi dan Komersial SPMT, Rizki Kurniawan mengatakan serah operasi dari Pelindo kepada SPMT tahun 2024 adalah tahapan ketiga dan merupakan lanjutan dari rangkaian serah operasi cabang-cabang Pelindo ke subholding, termasuk ke SPMT sebagai subholding nonpetikemas.
Serah operasi cabang pelabuhan dari Pelindo ke subholding merupakan rangkaian aksi korporasi permurnian dan penataan bisnis Pelindo Group pasca merger Pelindo di Oktober 2021.
Dengan bergabungnya empat cabang baru pada hari ini, yaitu Tanjungpinang dan Tanjung Balai Karimun di Kepulauan Riau, Sibolga di Sumatera Utara, dan Bima di Nusa Tenggara Barat, maka akan memperkuat SPMT sebagai operator terminal nonpetikemas di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan SPMT, Fiona Sari Utami menambahkan dengan penambahan empat terminal baru, SPMT kini mengoperasikan total 36 branch pelabuhan. Anak perusahaan SPMT, seperti PT Pelabuhan Tanjung Priok, mengelola 11 branch pelabuhan, sementara PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk mengelola 5 terminal, dan PT Terminal Curah Utama.
"SPMT fokus pada layanan kepelabuhanan untuk terminal nonpetikemas, termasuk terminal curah cair, curah kering, multipurpose, serta terminal kendaraan dan penumpang. Visi SPMT sebagai operator terminal multipurpose adalah menciptakan ekosistem yang memberikan nilai tambah bagi semua pihak terkait," tutur Fiona.