Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Investor menanti keputusan Bank Sentral AS

  • Sinyal damai dagang AS-China

  • Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan Selasa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah harus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (27/10/2025).

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah berakhir di level Rp16.621 per dolar AS, melemah 19 poin atau 0,11 persen jika dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp16.602 per dolar AS.

1. Investor menanti keputusan Bank Sentral AS

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, menyatakan fokus utama para pelaku pasar pada pekan ini adalah keputusan suku bunga dari beberapa bank sentral global. Namun, sorotan utamanya tertuju pada keputusan kebijakan terbaru dari Bank Sentral Amerika atau The Federal Reserve (The Fed) yang akan dirilis pada Kamis dini hari nanti WIB (30/10/2025).

Menurutnya, laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) atau data inflasi AS yang dirilis lebih rendah dari perkiraan pada minggu lalu telah memperkuat taruhan pasar. Investor kini semakin yakin The Fed akan kembali memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (0,25 persen) dan sedang mencari panduan lebih lanjut mengenai prospek pelonggaran tambahan hingga akhir tahun.

"Investor sekarang mencari panduan tentang prospek pelonggaran tambahan hingga akhir tahun," ujar Ibrahim.

2. Sinyal damai dagang AS-China

Ibrahim menyebutkan ada sentimen positif dari perundingan dagang. Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan para pejabat AS dan China telah berhasil menyusun kerangka kerja yang sangat substansial untuk sebuah kesepakatan.

Kesepakatan tersebut diharapkan memungkinkan pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping untuk membahas kerja sama dagang minggu ini. Kerangka kerja itu dilaporkan akan menghindarkan AS dari pemberlakuan tarif 100 persen atas barang-barang China, serta dibalas dengan penangguhan kontrol ekspor logam tanah jarang oleh China.

"Trump juga mengatakan pada Minggu lalu, optimistis dapat mencapai kesepakatan dengan Beijing dan berharap dapat mengadakan pertemuan di China dan Amerika Serikat," ujar Ibrahim.

3. Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan Selasa

Pada perdagangan sore ini rupiah ditutup melemah 19 poin di level Rp16.621. Pelemahan itu sebenarnya lebih baik, karena di sepanjang sesi perdagangan, rupiah sempat tertekan lebih dalam hingga 35 poin.

Untuk perdagangan Selasa (28/10/2025), Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah akan cenderung fluktuatif. Namun, dia memproyeksikan rupiah berpotensi kembali melemah di rentang Rp16.620 hingga Rp16.650 per dolar AS.

Editorial Team