Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hukum Tua (Kepala Desa) di Desa Tanah Putih, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, ia mengapresiasi BPJS Kesehatan Cabang Utama Manado yang telah mendatangi layanan administrasi Program JKN langsung kepada peserta ke Desa Tanah Putih. (Dok. BPJS Kesehatan)

Jakarta, IDN Times - Sejak berlakunya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2014, program strategis nasional tersebut telah mengalami banyak perkembangan. Secara keseluruhan, program ini memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Namun demikian, Program JKN sampai saat ini masih menemui beberapa tantangan. Untuk itu BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara senantiasa berupaya meningkatkan kualitas pelayanan bagi seluruh peserta JKN. 

Adapun upaya dilakukan melalui menghadirkan berbagai inovasi mulai dari layanan berbasis digital seperti Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) hingga layanan jemput bola melalui Mobile Customer Service (MCS)/BPJS Keliling.

1. Layanan jemput bola BPJS Kesehatan dapatkan respons positif

ilustrasi BPJS Kesehatan (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Hadirnya layanan jemput bola BPJS Kesehatan melalui MCS/BPJS Keliling mendapatkan respons positif dari Ramsye Kakondo (47). 

Sebagai Hukum Tua (Kepala Desa) di Desa Tanah Putih, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, ia mengapresiasi BPJS Kesehatan Cabang Utama Manado yang telah mendatangi layanan administrasi Program JKN langsung kepada peserta ke Desa Tanah Putih.

"Jika ingin pergi ke Kantor BPJS Kesehatan yang ada di Airmadidi perlu biaya yang cukup besar di mana untuk sewa motor saja bisa mencapai Rp150 ribu itu hanya untuk satu orang, kalau lebih dari satu orang tentunya perlu mengeluarkan uang sewa mobil cukup banyak Rp350 ribu belum tambah uang bensin dan uang makan," tutur Ramsye.

2. Masyarakat tak perlu datang lebih awal dan jauh-jauh ke kantor BPJS Kesehatan

Ilustrasi pelayanan di kantor BPJS Kesehatan. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Menurutnya, bagi masyarakat yang ingin mengakses layanan administrasi di Kantor Cabang BPJS Kesehatan, membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang cukup besar. Sehingga dengan adanya layanan jemput bola BPJS Kesehatan, masyarakat sudah tidak perlu lagi datang lebih awal dan jauh-jauh ke kantor BPJS Kesehatan.

"Jika jarak dari Desa Tanah Putih ke kantor BPJS Kesehatan terdekat memerlukan waktu satu jam setengah perjalanan memakai kendaraan bermotor, dengan adanya program BPJS Kesehatan Keliling yang turun langsung ke kampung-kampung sangat membantu masyarakat di desa sehingga tidak perlu lagi pergi ke kantor BPJS Kesehatan,” ujar Ramsye.

Melalui program BPJS Keliling di Desa Tanah Putih, masyarakat dapat mengurus administrasi kepesertaan yang dilayani antara lain pendaftaran peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU), perubahan data peserta, pembayaran iuran peserta PBPU dan pemberian informasi pelayanan cepat.

3. Disambut baik oleh masyarakat dan pemerintah setempat

Ilustrasi pelayanan BPJS Kesehatan. (Dok. BPJS Kesehatan)

Ramsye pun menyebut, keberadaan layanan tersebut disambut baik oleh masyarakat dan pemerintah setempat. 

Ia juga mengapresiasi upaya yang telah dilakukan BPJS Kesehatan yang senantiasa berkolaborasi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Minahasa Utara dalam hal pendaftaran masyarakat menjadi peserta PBPU Pemda. 

Selain layanan administrasi, terdapat juga layanan pendaftaran program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB) dan pengisian skrining riwayat Kesehatan.

"Jujur saja saya sebagai Hukum Tua di desa Tanah Putih sangat terbantu dengan adanya kegiatan BPJS Keliling dan pelayanan seperti ini karena dapat meringankan waktu dan tenaga masyarakat dalam mengurus administrasi peserta BPJS Kesehatan tanpa harus terkendala jarak yang jauh. Semoga dengan adanya program BPJS Keliling ini dapat ditingkatkan dan dipertahankan karena sungguh sangat membantu masyarakat ,” tutup Ramsye. (WEB)

Editorial Team