Dok. Istimewa / Krakatau Steel
Ia menjelaskan tren peningkatan kinerja Krakatau Steel juga terlihat dari peningkatan pendapatan pada 2020 sebesar Rp19,8 triliun atau 1,3 miliar dolar AS, kemudian meningkat pada 2021 menjadi Rp32 triliun atau 2,1 miliar dolar AS dan Rp33 triliun yakni setara 2,2 miliar dolar AS pada 2022.
“Dengan kinerja yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Krakatau Steel dapat memenuhi kewajibannya dalam pembayaran utang. Ke depan pun kami optimistis akan dapat melunasi sisa utang sesuai yang telah direncanakan dan mempertahankan konsistensi dalam meningkatkan kinerja,” tutup Purwono.
Sebelumnya, anak usaha KRAS yaitu PT Krakatau Sarana Infrastruktur telah resmi melakukan penutupan transaksi atas Conditional Shares and Purchase Agreement (CSPA), atau Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) melalui afiliasinya pada Senin, (27/2/2023).
Dengan total nilai transaksi sebesar Rp3,24 triliun disebut akan digunakan untuk pembayaran hutang Tranche B yang ditargetkan rampung pada akhir 2023.