Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Perdagangan (Kemendag) buka suara soal wacana impor beras. Wacana ini sebelumnya mengemuka ketika Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan stok beras yang ada di Perum Bulog saat ini sangat rendah jika dibandingkan dengan kebutuhan bulanan.

Perum Bulog pun menyatakan sudah mengamankan 500 ribu ton beras komersial dari luar negeri, yang siap dikirim ke Indonesia jika diperlukan. Plt Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Didi Sumedi menjelaskan bahwa hal itu sifatnya kondisional.

"Masalahnya nanti kondisional saja, kalau misalnya memang diperlukan ya sudah ada standby kita. Kan impor itu bukan masalah yang sederhana ya, kalau misalnya kita impor untuk minggu depan nih misalnya terjadi sesuatu kita harus sudah punya persiapannya kan sebulan sebelumnya atau bahkan dua bulan," katanya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Senin (21/11/2022).

1. Indonesia punya perjanjian dengan negara produsen sebagai bentuk komitmen

ilustrasi impor beras (unsplash.com/@caelencockrum)

Pria yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional itu menuturkan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya, Indonesia punya perjanjian dengan Thailand dan Vietnam sebagai komitmen ketersediaan pasokan dari negara tersebut jika Indonesia memerlukan impor.

"Jadi, kita di negara ASEAN ini kalau ada semacam komitmen kerja sama saling membantu, just in case (untuk berjaga-jaga) kita punya kebutuhan, mereka tidak kaget kaget gitu, jadi itu saja sebetulnya," tutur Didi.

2. Indonesia bersiap-siap jika perlu menambah pasokan beras lewat impor

Ilustrasi gudang beras. ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Dia menegaskan, jadi persiapan yang diperlukan sudah dilakukan sehingga tidak ada hal yang sifatnya mendadak terkait pemenuhan pasokan beras di dalam negeri.

"Kita kan gak suka yang sifatnya dadakan-dadakan lah ya, semuanya sudah tersetup dengan baik, just incase sesuatu dibutuhkan ya kita sudah (siap)," tambah Didi.

3. Bulog sudah amankan 500 ribu ton beras dari luar negeri

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso dalam gudang beras Bulog. (dok. Perum Bulog)

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan pihaknya sudah mengamankan 500 ribu ton beras komersial dari luar negeri, yang siap dikirim ke Indonesia jika diperlukan.

"Stok beras di luar negeri ini bisa kapan saja kami tarik jika memang stok dalam negeri sudah habis. Intinya untuk stok beras tidak ada masalah,” kata Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas dalam keterangan resmi, Jumat (18/11/2022).

Stok cadangan beras pemerintah (CBP) yang saat ini tersedia di gudang Bulog sebanyak 625 ribu ton. Dengan stok beras 500 ribu ton yang diamankan di luar negeri maka totalnya hampir menyentuh 1,2 juta ton.

“Total stok yang kami punya sekarang sudah hampir 1,2 juta ton yang tersimpan di gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia ditambah stok beras komersil hasil kerjasama di luar negeri," tutur Buwas.

Editorial Team