ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)
Lebih rinci, ada juga perundingan prioritas yang masih berlangsung atau on going lainnya, antara lain Indonesia-Tunisia PTA, Indonesia-Sri Lanka PTA, Indonesia-Turkey CEPA, Indonesia-GCC CEPA, ASEAN-Canada FTA, dan Indonesia-Mercosur CEPA.
Lebih lanjut, Mendag mengatakan, sampai saat ini Indonesia 19 FTA/CEPA dalam kerangka bilateral dan regional yang meliputi negara ASEAN, Tiongkok, Jepang, Korea, Australia, Selandia Baru, Hongkong, Pakistan, Chile, UAE, Iran, D8 dan OKI.
"Share ekspor ke negara mitra FTA pada tahun 2023 sebesar 71,22 persen dari total ekspor Indonesia. Meningkat dari tahun 2022 sebesar 69,24 persen," ungkap Budi.
Selain itu, Kemendag juga berhasil mengatasi hambatan trade remedies di Australia dan Amerika Serikat, dengan potensi nilai ekspor perdagangan Indonesia sebesar 554,8 juta dolar AS atau setara Rp8,8 triliun.