Jakarta, IDN Times - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) buka suara terkait langkanya beras di tingkat peritel dalam beberapa waktu terakhir. Hal itu disebabkan mundurnya musim tanam dan gejolak geopolitik yang terjadi.
Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto mengatakan, mundurnya musim tanam turut berdampak pada kondisi produksi beras pada Januari sampai Maret tahun ini. Bahkan, menurutnya, produksi beras turun 37 persen dibandingkan periode yang sama 2023.
"Periode 2024 ini, dari Januari sampai Februari, diperkirakan sampai Maret (sebanyak) 5,8 juta ton, turun sekitar 37 persen dibandingkan periode yang sama 2023, karena mundurnya musim tanam," kata Haryo di Jakarta, Selasa (13/2/2024).