Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga membantah tudingan terkait adanya dugaan politik dibalik stimulus jumbo senilai Rp153,4 triliun yang diberikan kepada sejumlah perusahaan melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional atau PEN.
Dalam program PEN, pemerintah akan memberikan empat mekanisme bantuan terhadap BUMN yakni melalui pencairan piutang Rp108,48 triliun, melalui Penyuntikan Modal Negara atau PMN Rp25,27 triliun dan melalui dana talangan Rp19,65 triliun.
Arya mengatakan, sejatinya Kementerian BUMN telah memilih secara selektif siapa saja perusahaan yang berhak mendapat stimulus tersebut, sebagai contoh bantuan melalui mekanisme PMN atau Penerimaan Modal Negara.
"Untuk mengajukannya saja kami selektif, yang dapat 4 PMN itu kami perjuangkan yang punya alasan, kalau gak yang terhambat perekonomian Indonesia juga," katanya melalui siaran Live di IDX Channel, Selasa (9/6).