Bukalapak mencatat pencapaian bersejarah dengan mencatat EBITDA positif pada Kuartal I-2024 untuk pertama kalinya
Selanjutnya, Teddy mengatakan bahwa pondasi kuat ekonomi makro dan kepercayaan konsumen yang tinggi membawa Bukalapak ke momentum positif pada awal 2024 dengan tren bisnis menuju ke arah lebih baik.
Teddy pun menyatakan, perseroan mengharapkan pendapatan bisa meningkat antara 15-20 persen yoy menjadi setidaknya Rp5,1 triliun, dengan EBITDA yang Disesuaikan diharapkan melebihi Rp200 miliar pada 2024.
“Model bisnis ini akan terus dijalankan dan dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, kami terus berinvestasi dalam berbagai peluang pertumbuhan yang akan meningkatkan skala bisnis serta pendapatan dan margin dari waktu ke waktu,” ucap Teddy.
Dengan menitikberatkan pada empat divisi, yakni Mitra, mobile & console game, ritel O2O, dan layanan keuangan, Teddy berkomitmen agar Bukalapak memberikan yang terbaik dalam layanan bagi pelanggan sebagai kunci pertumbuhan.
Hal ini dilakukan melalui investasi dan inovasi dalam proposisi nilai pelanggan, menawarkan berbagai pilihan, pengalaman pengguna yang lebih baik di aplikasi, dan opsi pengiriman yang lebih baik.
:Penting bagi kami untuk terus menjaga kedisiplinan dalam hal biaya. Terdapat penurunan signifikan dalam biaya umum dan administrasi pada kuartal pertama, turun 36 persen QoQ menjadi Rp208 miliar. Investasi di bidang teknologi adalah komponen utama dalam mendorong efisiensi biaya. Digitalisasi ini membantu kami untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna kami dan mengurangi waktu eksekusi transaksi,” papar Teddy.
Selain upaya-upaya yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi ditambah pertumbuhan yang stabil, Bukalapak juga memiliki posisi modal kuat dengan kas, setara kas, dan investasi likuid, termasuk obligasi pemerintah dan reksa dana senilai Rp19,1 triliun per tanggal 31 Maret 2024
Neraca yang kuat memungkinkan perusahaan untuk berinvestasi dalam inovasi, memperluas pasar, mendiversifikasi produk, dan meningkatkan skala operasi di waktu yang tepat.
"Kesabaran dan kerja keras kami telah membuahkan hasil melalui pencapaian target positif EBITDA yang Disesuaikan yang ditetapkan dan diumumkan lebih dari dua tahun lalu. Kemampuan untuk mengiringi pertumbuhan tersebut dengan pengembangan infrastruktur yang sesuai sehingga BUKA memiliki pondasi yang sangat kuat dan membentuk BUKA menjadi perusahaan yang lebih baik, lebih kuat, dan dapat memberikan penawaran beragam,” tutur Teddy.
“Profitabilitas telah menjadi prioritas dibandingkan pertumbuhan. Menciptakan pertumbuhan yang menguntungkan secara berkelanjutan dan menciptakan nilai nyata sambil mengoptimalkan operasi dan menjaga disiplin keuangan adalah fokus utama tim manajemen di tahun-tahun mendatang," sambung dia.