Jakarta, IDN Times - PT Indofarma Tbk (INAF), BUMN farmasi yang tengah terlibat kasus dugaan fraud mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp605 miliar sepanjang 2023.
Shadiq Akasya selaku Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), induk Holding BUMN farmasi mengatakan, angka itu membengkak 41 persen dibandingkan 2022, yang sebesar Rp428 miliar.
“Karena adanya penyisihan piutang sebesar Rp46 miliar dan adanya biaya-biaya terkait dengan pajak kurang lebih sekitar Rp120 miliar,” ucap Shadiq dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (19/6/2024).