Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). (dok. YouTube Krakatau Steel)
Logo PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). (dok. YouTube Krakatau Steel)

Intinya sih...

  • Kerugian PT Krakatau Steel pada kuartal I-2025 naik 60,96% secara year on year.
  • Pendapatan usaha KRAS pada kuartal I-2025 sebesar 234,76 juta dolar AS atau setara Rp3,87 triliun, naik 1,28 persen dibandingkan kuartal I-2024.
  • Beban pokok penjualan KRAS naik 4,7 persen (yoy) menjadi 221,81 juta dolar AS atau setara Rp3,65 triliun. Rugi operasi KRAS mencapai 15,08 juta dolar AS.

Jakarta, IDN Times - Kerugian PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) pada kuartal I-2025 membengkak hingga 60,96 persen secara year on year (yoy).

Berdasarkan laporan keuangan KRAS, Selasa (6/5/2025), rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai 46,91 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp773 Miliar (kurs Rp16.479 per dolar AS).

Sementara itu, pada kuartal I-2024, kerugian KRAS sebesar 29,14 juta dolar AS atau setara Rp480,25 miliar.

1. Pendapatan perusahaan naik tipis

Krakatau Steel (KRAS) Ekspor 11.600 Ton Baja Canai Panas ke Eropa. (Dok/Istimewa).

Adapun pendapatan usaha KRAS pada kuartal I-2025 sebesar 234,76 juta dolar AS atau setara Rp3,87 triliun, naik 1,28 persen dibandingkan kuartal I-2024 yang sebesar 231,8 juta dolar AS atau setara Rp3,82 triliun.

Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan produk baja di dalam negeri sebesar 176,09 juta dolar AS atau setara Rp2,9 triliun, dan penjualan luar negeri 5,61 juta dolar AS atau setara Rp92,45 miliar.

2. Penyebab rugi membengkak

Produksi PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS). (dok. KRAS)

Dalam laporan keuangan terungkap salah satu faktor penyebab membengkaknya kerugian KRAS, yakni beban pokok penjualan yang naik 4,7 persen (yoy) menjadi 221,81 juta dolar AS atau setara Rp3,65 triliun.

Rugi operasi KRAS mencapai 15,08 juta dolar AS, setara Rp248,5 miliar, naik drastis hingga 1.971 persen (yoy). Alhasil, rugi per saham naik 58 persen dari Rp0,0012 per lembar saham menjadi Rp0,0019 per lembar saham.

3. Utang KRAS tembus Rp41,15 triliun

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Senin, (16/12/2024) menetapkan Muhammad Akbar Djohan sebagai Direktur Utama. (dok. KRAS)

Dari sisi neraca keuangan, total liabilitas perusahaan mencapai 2,5 miliar dolar AS atau setara Rp41,15 triliun, naik 1,54 persen dibandingkan posisi akhir Desember 2024 yang sebesar 2,46 miliar dolar AS atau setara Rp40,53 triliun.

Aset perusahaan sebesar 2,92 miliar dolar AS atau setara Rp48,1 triliun, naik 3,23 persen dibandingkan akhir 2024.

Editorial Team