ilustrasi menjalankan bisnis (pexels.com/Quark Studio)
Puncaknya, kamu tidak bisa dan tidak boleh hanya berpangku tangan melihat sudah adanya pembeli di depan mata sebagai keuntungan berdekatan dengan usaha serupa. Mungkin dengan memberi diskon bisa mengalihkan pembeli berpindah ke tempatmu, tapi belum tentu membuatnya jadi pelanggan yang loyal.
Pahami karakternya, ia bisa berpaling dari tempat sainganmu ke tempatmu, maka hal serupa juga bisa terjadi atas usahamu. Satu-satunya hal yang bisa mempertahankan ialah kualitas secara jangka panjang.
Jadi, rebutlah hati konsumen dengan bersaing secara sehat. Lakukan perang kualitas, buat inovasi produk di setiap peluang yang ada, buat segmentasi produk yang spesifik. Setelah itu, biarkan konsumen yang memilih apakah ingin membeli di tempatmu atau di tempat sainganmu.
Pada akhirnya, pemenang hati pembeli ialah mana yang produknya paling cocok dengan kebutuhan dan keinginan kosnumen. Artinya, produk yang paling bagus menurutmu, belum tentu apa yang pas buat target konsumenmu.
Jadi, tidak ada salahnya untuk bersaing dengan memilih lokasi bisnis yang berdekatan dengan usaha serupa. Tidak ada rebut-merebut dalam konotasi yang negatif, kamu hanya memanfaatkan peluang pembeli yang sudah ada. Terkait siapa yang laris itu sepenuhnya menjadi pilihan konsumen dengan melihat pada kualitas produk, ya!