Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi beras di gudang bulog (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Jakarta, IDN Times - Stok cadangan beras pemerintah (CBP) di gudang Bulog kian menipis. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi mengatakan stoknya kini hanya tersisa 295 ribu ton.

"Stok CBP kita sekarang tinggal 295 ribu ton," kata Arief dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Rabu (7/12/2022).

1. Bulog diminta konversi stok beras komersial ke CBP

Beras medium Bulog untuk kegiatan ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH). (IDN Times/Vadhia Lidyana)

CBP sendiri dibutuhkan untuk melakukan operasi pasar ketika terjadi lonjakan harga beras, serta memasok beras ketika ada bencana alam.

Untuk itu, stok CBP perlu ditambahan. Arief mengatakan, Bulog telah diminta melakukan konversi stok beras komersialnya yang kini sebanyak 198 ribu ton menjadi CBP.

"Untuk stabilisasi yang tersisa 295 ribu ton, kemarin kita mendorong untuk stok komersial 198 ribu ton itu bisa dikonversi menjadi CBP untuk bisa mengintervensi," kata Arief.

Jika melihat ketentuannya, Bulog seharusnya memiliki stok CBP sekitar 1 juta sampai 1,2 juta ton hingga akhir tahun.

2. Stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang juga menipis

Ilustrasi gudang beras (ANTARAFOTO/Yulius Satria Wijaya)

Bapanas juga mencatat, saat ini stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta berada di bawah level aman. Hingga sore ini, stoknya tersisa 31 ribu ton.

"Stok di Pasar Induk Beras Cipinang ini levelnya harus dijaga. Kalau boleh di atas 35 ribu sampai 40 ribu ton. Karena yang dari sini 30 persen dikirim ke luar kota, yang 70 persen adalah Jabodetabek," kata Arief.

3. Stok beras di PIBC hanya untuk menutupi kebutuhan di Jakarta selama 2 minggu

Irsan Mulyadi/ANTARA FOTO

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI (Holding BUMN Pangan ID Food), Frans Marganda Tambunan mengatakan, stok beras di PIBC hanya cukup menutupi kebutuhan Jakarta selama 2 minggu.

"Kalau kita lihat untuk kebutuhan Jakarta sendiri bisa bertahan untuk cover 2 minggu," kata Frans.

Editorial Team