Gedung Pertamina (dok. Pertamina)
Melalui Subholding Hulu, produksi minyak dan gas (migas) bertumbuh 8 persen dari tahun 2022 sebesar 967 ribu barel setara minyak per hari (million barrel oil per day/MBOEPD) menjadi 1.044 MBOEPD pada 2023.
Produksi tersebut dialokasikan untuk kebutuhan energi nasional, dimana dari 24 persen blok dalam negeri yang dikelola Pertamina berkontribusi terhadap pasokan minyak dan gas nasional sebanyak masing-masing 69 dan 34 persen. Tahun lalu, Pertamina juga melakukan 6 akuisisi blok, termasuk Blok Masela, Blok Bunga dan Peri Mahakam.
Produksi kilang dari Subholding Pengolahan dan Petrokimia juga meningkat 2 persen dari tahun dari 333 juta barel (BBL) di tahun 2022 menjadi 341 juta BBL pada tahun 2023. Program refinery development master plan (RDMP) Balikpapan telah mencapai 84 persen per akhir Desember 2023, serta keberhasilan lain seperti inovasi produk energi ramah lingkungan berupa sustainable aviation fuel (SAF), BioSolar B35, dan Pertamax Green.
Sementara pada bisnis pemasaran dan niaga, melalui subholding Commercial & Trading, realisasi penjualan produk BBM dan Non-BBM juga meningkat, yakni dari 98 juta kiloliter (KL) di tahun 2022 menjadi 100 juta KL di tahun 2023.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga telah mulai menyalurkan BBM ramah lingkungan Pertamax Green 95, Biosolar 35. Perseroan di 2023 terus menjalankan program BBM 1 Harga, One Village One Outlet (OVOO) dan Pertashop di seluruh wilayah Indonesia, yang hingga akhir tahun telah mencakup 98 persen wilayah.
Sementara, Subholding Gas berhasil meningkatkan penjualan gas dari 327 ribu BBTU (billion british thermal unit) di tahun 2022 menjadi 337 ribu BBTU di tahun 2023. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan permintaan dari sektor industri, komersial dan rumah tangga.
Sementara itu, jaringan gas (jargas) pada tahun 2023 bertambah 55 ribu, atau secara akumulasi menjadi 820 ribu sambungan rumah tangga (SRT). Sementara, transmisi gas meningkat sekitar 8 persen dari 493 Miliar SCF di tahun 2022 menjadi 532 Miliar SCF di tahun 2023.
Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML) juga mencatatkan kinerja yang positif di sepanjang 2023. Transportasi kargo Pertamina meningkat 3 persen dari tahun sebelumnya yakni dari 157 juta KL di tahun 2022 menjadi 161 juta KL di tahun 2023.
SH IML saat ini mengoperasikan 784 tanker serta supported vessels di domestik dan 50 rute internasional. Sebagian besar kapal milik Pertamina juga telah menggunakan desain EcoShip, yang berdampak pada penurunan emisi dan efisiensi bahan bakar hingga 8 persen.