Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi impor. (Dok. Kemenkeu)
Ilustrasi impor. (Dok. Kemenkeu)

Intinya sih...

  • Nilai impor Indonesia turun 6,56 persen di Agustus 2025

  • Impor barang modal naik 2,45 persen per Agustus 2025

  • China masih dominasi impor nonmigas Indonesia

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai impor Indonesia pada Agustus 2025 tercatat sebesar 19,47 miliar dolar AS, turun 6,56 persen dibandingkan Agustus 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh menurunnya nilai impor nonmigas.

Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M.Habibullah menjelaskan, impor nonmigas pada Agustus 2025 mencapai 16,74 miliar dolar AS, atau turun 7,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan impor nonmigas memberikan andil penurunan sebesar 6,97 persen terhadap total impor Indonesia.

Sementara itu, impor migas justru mengalami kenaikan secara tahunan. Pada Agustus 2025, impor migas tercatat sebesar 2,73 miliar dolar AS, naik 3,17 persen dibandingkan Agustus 2024.

“Penurunan impor secara tahunan didorong oleh penurunan impor nonmigas,” ujar M.Habibullah dalam Konferensi Pers BPS, Rabu (1/10/2025).

2. Impor barang modal naik 2,45 persen per Agustus 2025

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia merinci, dari penggunaan barang, terjadi penurunan impor pada kelompok barang konsumsi dan bahan baku penolong, sementara barang modal mengalami peningkatan.

Impor barang konsumsi tercatat sebesar 1,88 miliar dolar AS, turun 5,24 persen dari 1,98 miliar dolar AS pada Agustus tahun lalu. Sedangkan impor bahan baku dan penolong mengalami penurunan yang lebih dalam, yaitu sebesar 9,06 persen menjadi 13,65 miliar dolar AS dari sebelumnya 15,01 miliar dolar AS. Penurunan impor bahan baku ini memberikan andil sebesar 6,52 persen terhadap penurunan total impor.

"Impor barang modal pada Agustus 2025 justru naik sebesar 2,45 persen secara tahunan. Nilai impor barang modal tercatat sebesar 3,95 miliar dolar AS, meningkat dari 3,85 miliar dolar AS pada Agustus 2024," ujarnya.

2. Januari-Agustus 2025, nilai impor capai 155,99 miliar dolar AS

ilustrasi peti kemas barang impor (pixabay.com/Dusan_Cvetanovic)

Habibullah menjelaskan, secara kumulatif atau periode Januari-Agustus, total nilai impor mencapai 155,99 miliar dolar AS. Angka ini meningkat sebesar 2,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar 152,85 miliar dolar AS.

Secara kumulatif impor nonmigas mengalami kenaikan sebesar 4,85 persen menjadi 134,88 miliar dolar AS. Sedangkan impor migas tercatat sebesar 21,11 miliar dolar AS atau turun 12,82 persen dibandingkan tahun lalu.

"Dari sisi penggunaan barang, peningkatan terbesar terjadi pada impor barang modal yang mencapai 31,32 miliar dolar AS. Nilai ini naik signifikan sebesar 17,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan kontribusi terhadap peningkatan impor sebesar 3,12 persen," ujarnya.

3. China masih dominasi impor nonmigas Indonesia

Rincian impor berdasarkan negara di kawasan ASEAN. (Dok/Istimewa).

Pada periode Januari hingga Agustus 2025, China tetap menjadi negara asal utama impor nonmigas Indonesia dengan nilai mencapai 54,76 miliar dolar AS atau 40,60 persen dari total impor nonmigas. Impor utama dari China mencakup:

  • Mesin dan peralatan mekanis (HS 84): 12,69 miliar dolar AS (23,17 persen)

  • Mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85): 11,58 miliar dolar AS (21,14 persen)

  • Kendaraan dan bagiannya (HS 87): 3,10 miliar dolar AS (5,66 persen).

Jepang menempati posisi kedua dengan nilai impor nonmigas sebesar 9,91 miliar dolar AS (7,35 persen), terutama:

  • Mesin dan peralatan mekanis (HS 84): 2,13 miliar dolar AS (21,51 persen)

  • Kendaraan dan bagiannya (HS 87): 1,53 miliar dolar AS (15,39 persen)

  • Besi dan baja (HS 72): 1,31 miliar dolar AS (13,24 persen)

Amerika Serikat berada di urutan ketiga dengan nilai 6,51 miliar dolar AS (4,83 persen), yang didominasi:

  • Mesin dan peralatan mekanis (HS 84): 1,30 miliar dolar AS (19,90 persen)

  • Mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85): 0,72 miliar dolar AS (10,99 persen)

  • Biji-bijian dan buah-buahan berminyak (HS 12): 0,68 miliar dolar AS (10,39 persen)

Kawasan lainnya yang juga berkontribusi dalam impor nonmigas Indonesia termasuk:

  • ASEAN: 15,89 persen

  • Uni Eropa: 5,79 persen.

  • Negara lainnya: 25,54 persen.

Editorial Team