Jakarta, IDN Times - Tagar #KaburAjaDulu ramai diperbincangkan dan sering dianggap sebagai lambang keputusasaan generasi muda. Namun, lain halnya dengan kisah Dymasius Yusuf Sitepu yang justru menggambarkan sudut pandang berbeda.
Saat kecil, Dymasius tinggal di pinggir rel kereta api. Kesehariannya adalah membantu keluarga menjual susu kedelai, telur puyuh rebus, dan tahu goreng di sekolah maupun sekitar rumah.
Meski begitu, dorongan untuk berkembang yang begitu kuat memaksa dia “kabur” sementara ke Singapura. Hal itu dilakukan bukan untuk meninggalkan Tanah Air, melainkan guna memperkaya diri dengan wawasan dan jejaring internasional sebelum dibawa pulang kembali.