Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ada #KaburAjaDulu, Wamenaker: Kabur Aja Kalau Perlu Jangan Balik Lagi

Wakil Menteri Tenaga Kerja, Immanuel Ebenezer menemui driver ojol yang demo menuntut THR pada Senin (17/2/2025). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Intinya sih...
  • Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan mendukung tagar #KaburAjaDulu, bahkan meminta agar orang yang ingin kabur dari Indonesia untuk tidak kembali lagi.
  • Tagar #KaburAjaDulu mencerminkan kekecewaan generasi muda terhadap kondisi di dalam negeri, dipicu oleh masalah sosial seperti beban pajak dan kesulitan lapangan kerja.
  • Dampak buruk gerakan KaburAjaDulu termasuk kehilangan tenaga ahli, penurunan pendapatan per kapita, penurunan layanan publik, inovasi dan pengetahuan, serta reputasi negara yang dipertanyakan.

Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Tenaga Kerja (Wamenaker), Immanuel Ebenezer Gerungan menanggapi fenomena hashtag atau tagar #KaburAjaDulu yang menyeruak di media sosial X beberapa waktu belakangan ini.

Pria yang karib disapa Noel tersebut mempersilakan siapa pun yang mau kabur dari Indonesia untuk melakukannya. Dia bahkan meminta agar mereka tidak kembali lagi ke Tanah Air.

"Mau kabur, kabur aja lah kalau perlu jangan balik lagi," kata Noel kepada awak media, Senin (17/2/2025).

1. Tidak pedulikan hashtag

Wamenaker RI Imanuel Ebenezer kembali mengunjungi PT Sritex. (IDN Times/Larasati Rey)

Meski gelombang #KaburAjaDulu semakin ramai dibicarakan publik, Noel merasa tidak harus mempedulikan adanya tagar tersebut.

"Hashtag hashtag gak apa-apa lah masa hashtag kita peduliin," katanya singkat.

2. Tentang fenomena KaburAjaDulu

ilustrasi pekerja (pexels.com/Thirdman)

Tagar #KaburAjaDulu menjadi populer di linimasa X dalam beberapa waktu terakhir. Tagar tersebut menunjukkan gambaran kekecewaan atas kondisi yang dihadapi oleh generasi muda terhadap kondisi di dalam negeri.

KaburAjaDulu menjadi manifestasi kolektif yang dipicu berbagai masalah sosial seperti beban pajak hingga kesulitan lapangan kerja.

Baru-baru ini tagar #KaburAjaDulu kembali memanas akibat isu efisiensi anggaran yang berimbas pada berbagai sektor, misalnya potongan dana pendidikan, gangguan layanan publik, pemutusan hubungan kerja, dan lain-lain.

Hastag ini kemudian mendorong individu untuk 'kabur dulu' ke luar negeri dengan harapan akan mendapat kehidupan yang lebih baik. Tagar ini turut diramaikan dengan beragam informasi seputar beasiswa, lowongan kerja, hingga tips adaptasi kehidupan di luar negeri.

3. Dampak buruk KaburAjaDulu

ilustrasi pekerja (pexels.com/Pixabay)

Sejumlah dampak buruk akan dihadapi oleh negara bila gerakan KaburAjaDulu kian masif dilakukan. Jika angka profesional terus menurun, maka Indonesia akan semakin kehilangan tenaga ahli dalam bidang tertentu. Hal ini juga sejalan dengan pengaruh ekonomi ketika pendapatan per kapita akan menurun sehingga imbasnya kian meluas.

Layanan publik seperti kesehatan, pendidikan hingga pemerintahan akan mengalami penurunan. Efeknya akan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di berbagai lini. Inovasi dan pengetahuan juga semakin menurun, sulit untuk menghasilkan intelek baru.

Tak hanya itu, reputasi negara juga semakin dipertanyakan. Masyarakat kehilangan bisa kepercayaan dan menimbulkan dampak jangka panjang yang mengganggu keberlangsungan kehidupan.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us